Aktivis Riau Kritik Tewasnya Pekerja Di PT PHR Milik BUMN

Daerah

Aktivis Provinsi Riau Khairul Ikhsan Chaniago (KIC) menyorot tajam kelengkapan safety first di PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) atas terjadinya kecelakaan kerja hingga menewaskan seorang pekerja.

Menurutnya, hal ini menjadi catatan hitam dalam dunia tenaga kerja, di mana korban yang bernama D Siregar berasal dari perusahaan PT Asrindo Citra selaku Sub Kontraktor PT PHR.

Siregar mengalami kecelakaan kerja hingga tewas di lokasi Rig 5D-28 area 3 Minas Barat Kecamatan Minas. Korban tewas dengan kondisi yang mengenaskan, kepalanya hancur akibat jatuhnya Full Opening Safety yang mengenai kepala korban di working platform, Rabu (18/01/2023).

KIC menyebut pihak PT PHR terkesan longgar dalam penerapan Safety First kepada seluruh perusahaan Sub Kontraktornya. Hal ini, kata dia, merupakan hal yang buruk bila dibandingkan dengan perusahaan lain yang bergelut di bidang industri yang sama.

”Ini sangat buruk sekali jika dibandingkan dengan perusahaan pengelola sumur minyak lainnya, kita menduga PT PHR asal-asalan dalam penerapan Safety First dalam melindungi keselamatan pekerja di semua Perusahaan Subkonnya,” ujar KIC.

KIC menyayangkan perusahaan seperti PHR bisa sampai tidak maksimal dalam menerapkan safety first dengan ketat. Bahkan kecelakaan kerja hingga menewaskan pekerja ini bukan kali pertama di wilayah kerja PT PHR.

Oleh karenanya, KIC meminta pemerintah pusat jangan ragu untuk menindak tegas dan mengevaluasi direksi dan managamen di PT PHR yang menurutnya tak layak mengelola perusahaan.

“Karena PT PHR ini bagian BUMN, memohon dengan sangat kepada pak Presiden tolong perintahkan segera Menteri BUMN untuk merombak direksi dan managemen PT PHR secara keseluruhan, sebelum terjadi korban-korban lain yang meninggal karena ketidak becusan direksi, tempatkan orang-orang yang menghargai nyawa pekerja di perusahaan,” Jelas aktivis lulusan S2 ilmu politik UR tersebut.[]

Editor: Mauladi Fachrian

Tinggalkan Balasan