Elite Demokrat Puji Megawati tapi Sentil Puan

Nasional

Elite Demokrat sebagai Deputi Bapilu Partai berlambang merci , Kamhar Lakumani awalnya memuji perilaku Megawati Soekarnoputri ketika mengancam pecat kader yang interupsi di sidang tahunan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia menilai perilaku Megawati menjunjung etika politik kenegaraan.

Menurutnya akan norak bila acara kenegaraan diwarnai interupsi. “ibu Megawati yang menjunjung tinggi konstitusi dan mengancam memecat kadernya yang kala itu berencana akan melakukan interupsi pada pidato penyampaian nota keuangan Presiden SBY tentunya kami apresiasi,” kata Kamhar kepada Wartawan, Senin (24/1/2022).

Kamhar lantas membandingkan dengan sidang paripurna yang mampu menyampaikan pendapat anggota. tapi beliau malah menyinggung Puan yang pernah mematikan mic.

“menjadi tempat yang tepat sebelum UU disahkan jika terdapat pandangan yang berbeda. Namun yang dipertontonkan pimpinan dewan, khususnya saat ibu Puan memimpin rapat sidang paripurna, bukan hanya pernah mematikan mic anggota DPR waktu sedang berbicara, juga mengabaikan bahkan langsung mengetuk palu sidang ketika anggota DPR memberikan interupsi yang menjadi haknya, sebagaimana diatur di UU MD3 serta Tatib dewan perwakilan rakyat,” ujarnya.

Disi lain, senior PDIP Junimart Girsang membela ketua DPR Puan Maharani yang disentil elite Demokrat Kamhar Lakumani. Junimart meminta Kamhar untuk santun berkomentar.
“jikalau terdapat oknum dari partai lain menimpali cara Mbak Puan, saya kira perlu dipertanyakan ada apa dibalik cemohan itu. artinya berkomentarlah secara cerdas serta santun,” kata Junimart pada wartawan, Senin (24/1/2022).

“Toh ibu Mega kan sudah mengatakan saat Pak SBY berpidato tidak bisa berinterupsi, ya dilakukan itu, kita taat asas, taat norma, taat perintah kita ini,” lanjutnya.

Wakil ketua Komisi II dewan perwakilan rakyat itu meratapi masih adanya orang berpandangan negatif terkait Puan. Dia lantas merogoh contoh mirip saat Puan menanam padi.

“Pokoknya Mba Puan itu sebagai ketua dewan perwakilan rakyat wanita pertama kita harus apreciate, kedua saya hanya meratapi sebagian orang-orang saat Mba Puan turun ke daerah, menanam padi, atau dekat dengan rakyat selalu terdapat saja orang yang mencemooh, ambil lah sisi positifnya, beliau menjadi ketua dewan perwakilan rakyat, sebagai ketua dpr ya wajib dong, apalagi panggilan nurani,” pungkasnya.

Editor : Fajrin Kamal

Tinggalkan Balasan