Info Massa – Israel melalui Menteri Luar Negeri Katz menyebutkan Tel Aviv tidak akan melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza. Meski demikian Hamas tetap menjadi target utama dalam upaya penyelamatan para sandera.
“Israel tidak akan melakukan gencatan senjata. Kami akan menghancurkan Hamas, dan akan terus bertempur sampai semua sandera kembali ke rumah,” kata Katz melalui unggahan sosial X pribadinya.
Sebelumnya, pada Senin, Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menuntut gencatan senjata di jalur Gaza sepanjang Bulan Ramadhan. Hal ini sudah dijalankan sejak 11 Maret dan akan berakhir pada 9 April.
Sejumlah 14 negara sepakat mendukung resolusi yang diusulkan oleh 10 anggota Dewan Keamanan terpilih, sementara Amerika Serikat abstain dalam pemungutan suara yang digelar.
Utusan Israel untuk PBB Gilad Erdan menyebutkan bahwa resolusi gencatan senjata yang disuarakan PBB meruoakan bentuk pelemahan terhadap keamanan para sandera Israel di Gaza.
Dia mengatakan bahwa gencatan senjata selama Bulan Ramadhan yang didukung oleh banyak pihak mengarah pada sikap gencatan senjata yang berkelanjutan dan langgeng.
Resolusi gencatan senjata yang diserukan PBB juga menuntut pada pembebasan seluruh sandera dengan waktu yang singkat tanpa 1 syarat sekaligus menggaransi akses kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan medis dan lainnya.
Sejauh ini dilaporkan, perang Israel dengan Hamas telah menewaskan 1.200 warga Israel, lebih dari 32.333 tewas dan lebih dari 74.694 luka-luka diiringi kehancuran massal sekaligus langkanya kebutuhan bahan pokok.
Perang sudah memasuki hari ke-171 dan memaksa 85 persen penduduk Gaza melakukan pengungsian di tengah krisis pangan, air bersih dan obat-obatan. Di sisi lain, menurut PBB, 60 persen bangunan di Palestina sudah hancur lebur. []