Peringati Hardiknas, Pengamat Sarankan Guru Di Riau Bahu-Membahu

Daerah

Teluk Kuantan – Pengamat Pendidikan Riau, Rizki Erlando menyarankan agar para guru bahu-membahu mewujudkan kualitas pendidikan. Hal itu ia sampaikan pada momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2022.

Rizki Erlando mengatakan bahwa sekolah menjadi salah satu tempat untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan murid. Maka dari itu, menurutnya, harus sesuai dengan semangat kurikulum merdeka, di mana pembelajaran harus menarik, memperhatikan kemampuan literasi dan numarasi serta memperhatikan karakter anak yang tumbuh tiap hari.

“Saya paham menjadi guru di Indonesia sangatlah sulit dengan gaji yang tak begitu tinggi terutama guru honor sekolah. Ditambah lagi masalah pendidikan di Indonesia begitu komplek apalagi setelah 2 tahun ini pembelajaran terhenti dan terganggu mengakibatkan learning loss, jadi merdeka belajar merupakan solusi yang sangat tepat,” Ucap Erlando, Jum’at 13 Mei 2022.

Pria yang dikenal ahli kurikulum itu mengimbau, guru jangan terlalu pusing. Tugas utama guru harus menggiring murid dengan memfasilitasi perkembangan pikirannya di tingkat atas atau disebut dengan High Order Thinking.

“Di kurikulum sekarang guru harus bisa mengajak murid untuk berpikir kreatif, untuk memecahkan masalah, membuat soal yang sifatnya analisa dan terakhir mengarahkan murid untuk membuat project. Karena selama ini kita lengah, jadi kementerian sudah memfokuskan sekolah untuk melakukan itu, terutama Project Based Learning (PBL) karena bisa jadi salah satu solusi untuk perbaikan pendidikan di Indonesia adalah dengan pembelajaran,” imbuh Erlando.

Masih Erlando, kalo dilihat dari penerapannya kemampuan berpikir tingkat atas sudah puluhan tahun digunakan oleh Negara-negara maju di Asia dan Eropa.

“Jadi saya pikir hardiknas ini menjadi moment untuk kembali menyemangati guru untuk memahami murid dan kurikulum serta membangun semangat murid untuk belajar setelah learning loss akibat covid. Ini memang pekerjaan berat, kalo dicek disekolah-sekolah memang fenomena learning loss ini menjadi momok tersendiri bagi guru. Tapi kalo bukan kita siapa lagi ,” ujar Erlando.

Ia berharap Gubernur dan Bupati di Riau melalui dinas Pendidikan terus ikut serta memperbaiki masalah ini.

“Jangan dibebani saja ke sekolah dan juga peran orang tua menjadi salah satu aspek penting untuk menyemangati anak untuk belajar dan membatasi anak menggunakan Handphone untuk keperluan lain selain belajar,” tutup Erlando.

Editor: Mauladi Fachrian

Tinggalkan Balasan