Info Massa – Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru menunjukkan bahwa masalah pengangguran di Kota Tangerang masih menjadi persoalan serius meski angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami tren penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
Secara Nasional, TPT pada Februari 2025 tercatat sebesar 4,76 persen dengan jumlah pengangguran mencapai sekitar 7,28 juta jiwa. Sementara itu, di Kota Tangerang, angka TPT 2024 berada pada level 5,92 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional.

Berdasarkan catatan BPS, TPT Kota Tangerang memang menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun, yakni dari 9,07 persen (2021), 7,16 persen (2022), 6,76 persen (2023), hingga turun menjadi 5,92 persen pada 2024.
Namun demikian, penurunan angka tersebut tidak serta-merta mencerminkan peningkatan kualitas pekerjaan.
Adapun Pemerintah Kota Tangerang telah menggelar sejumlah program ketenagakerjaan, antara lain pelatihan Balai Latihan Kerja (BLK), On The Job Training (OJT), serta Job Fair. Akan tetapi, dampak langsung program-program tersebut masih terbilang kecil.
Tercatat, 1.828 pencari kerja diterima kerja melalui Job Fair, sementara OJT hanya diikuti 149 orang. Bila digabung dengan peserta BLK di beberapa bidang seperti Tata Boga, Desain Grafis, Teknisi AC, dan Web Programming, total penerima manfaat program belum mencapai 2.500 orang dalam setahun.
Padahal, jumlah pencari kerja di Kota Tangerang mencapai ratusan ribu orang, sehingga kontribusi program masih jauh dari cukup untuk menjawab skala masalah pengangguran.
Selanjutnya BPS juga mencatat bahwa jumlah pekerja “tidak penuh” atau rentan di Indonesia pada 2025 mencapai 49,29 juta orang. Kondisi ini mencerminkan bahwa sekalipun TPT menurun, banyak pekerja yang masuk ke sektor informal, berpenghasilan rendah, atau bekerja di luar bidang keahliannya.
Hal ini juga dikhawatirkan terjadi di Kota Tangerang, di mana turunnya TPT lebih banyak menggambarkan terserapnya tenaga kerja secara kuantitatif, namun belum menjamin kualitas kerja yang layak dan berkesinambungan.
Adapun angka TPT Kota Tangerang menurun, persoalan mendasar masih tetap ada: tingginya beban pengangguran dibanding nasional, terbatasnya daya serap program, serta kualitas pekerjaan yang belum terjamin.[]
Komentar