Info Massa – Citra satelit Copernicus Sentinel-2 tanggal 29 November 2025 secara jelas memperlihatkan dampak banjir besar yang melanda kawasan pesisir utara Aceh, khususnya di wilayah Lhokseumawe, Panton Labu, Aceh Utara, hingga mendekati perbatasan Aceh Timur. Hampir seluruh daratan pada kawasan ini tampak mengalami perubahan warna menjadi kecoklatan, mengindikasikan genangan air banjir bercampur lumpur yang menutupi area dalam skala sangat luas.
Pola genangan menunjukkan aliran air yang menyebar menyerupai percabangan sungai yang melebar. Hal ini mengonfirmasi bahwa banjir meluas mengikuti jalur alami dan buatan seperti sungai utama, anak sungai, kanal, saluran irigasi, serta hamparan persawahan. Sistem drainase yang ada tidak mampu menampung debit air berlebih akibat curah hujan ekstrem yang berlangsung selama beberapa hari sebelumnya.
Permukiman penduduk, kebun, dan lahan pertanian nyaris tidak lagi terlihat bentuk aslinya. Seluruh kawasan tertutup lapisan air dan sedimen, menandakan tingginya limpasan permukaan (runoff) dari daratan. Kondisi ini memperlihatkan bahwa banjir tidak bersifat lokal, melainkan menyatu membentuk genangan masif antarkawasan.
Di sepanjang garis pantai, citra memperlihatkan aliran sedimen berwarna coklat muda yang terbawa hingga ke laut. Pola penyebaran sedimen yang luas menunjukkan besarnya volume air bah yang mengalir dari daratan, membawa material tanah dan lumpur dalam jumlah signifikan. Fenomena ini mengindikasikan tekanan besar pada daerah hulu dan tengah aliran sungai, serta potensi degradasi lingkungan pesisir.
Wilayah Panton Labu dan sekitarnya tampak berada di pusat zona banjir. Genangan terlihat merata dan meluas, mencerminkan karakter kawasan yang merupakan dataran rendah dengan banyak alur sungai dan kanal. Pada kondisi puncak hujan monsun, air dengan cepat meluap dan sulit surut karena keterbatasan kapasitas tampung alami maupun buatan.
Citra satelit ini tidak hanya berfungsi sebagai dokumentasi visual bencana, tetapi juga menjadi alat penting dalam analisis cepat pascabencana. Melalui data ini, dapat diidentifikasi wilayah terdampak paling parah, jalur utama aliran banjir, serta zona prioritas yang membutuhkan penanganan segera. Informasi tersebut sangat krusial bagi pemerintah daerah, lembaga kebencanaan, dan tim respon darurat dalam merencanakan evakuasi, distribusi logistik, serta langkah mitigasi jangka menengah dan panjang.
Secara keseluruhan, citra Copernicus Sentinel-2 memberikan gambaran nyata tentang skala, luas, dan tingkat keparahan banjir yang melanda pesisir utara Aceh, sekaligus menegaskan urgensi penanganan terpadu terhadap risiko banjir akibat curah hujan ekstrem di wilayah dataran rendah pesisir.