FAM Sebut Kekeringan Sawah Di Sukadiri Ulah Pemkab Tangerang Dan Pengusaha

Editor: Mauladi Fachrian

Kab. Tangerang – Forum Aksi Mahasiswa (FAM) Tangerang menuding Pemerintah Kabupaten telah membuat lahan pertanian di Kecamatan Sukadiri menjadi kekeringan. Pasalnya, saluran air yang menjadi sumber pengairan sawah telah ditutup oleh kepentingan perusahaan.

Ketua Comite Campus (CC) FAM Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Shandi Martha Praja, mengatakan lahan pertanian di Desa Buaran Jati, sudah tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) No. 13 Tahun 2011, Bab IV pasal 11 ayat 2 huruf cc menerangkan bahwa wilayah yang dikhususkan untuk pertanian.

Aturan tersebut membuat dirinya prihatin ketika Pemkab Tangerang tidak memerdulikan kondisi pertanian di Desa Buaran Jati yang sudah berbulan-bulan mandul alias tidak produktif.

Menurut Shandi, keringnya lahan pertanian tersebut disebabkan oleh kepentingan pengusaha yang tengah melakukan betonisasi anak sungai Cirarab. Sehingga, kata dia, dari kondisi itu jelas bahwa peran perusahaan dan Dinas PUPR bergerak berdasarkan keuntungan semata, tanpa menoreh aspek kerugian masyarakat, dalah hal ini para petani.

“Mereka (pengusaha dan Pemkab Tangerang) menjalankan program dengan asal-asal bapak senang. betul-betul merugikan petani juga bertabrakan dengan Perda yang sudah ada,” kata Shandi Martha Praja kepada infomassa, Jum’at 01 Oktober 2021.

Lebih jauh Shandi beranggapan bahwa dikeringkannya lahan pertanian di Desa Buaran Jati merupakan langkah-langkah yang di design oleh pengembang raksasa untuk mengusir petani.

“Ujungnya petani semakin tidak berdaya sehingga melakukan penawaran jual-beli lahan yang akan dijadikan untuk proyek pembangunan,” ucap Shandi.

Dari kondisi tersebut, FAM meminta Pemkab Tangerang untuk memberikan ganti rugi berupa kompensasi kepada petani selama mengalami kekeringan lahan. Meminta Bupati menghentikan pembangunan atau kembali memberikan pengairan untuk sawah di Desa Buaran Jati dan menolak segala bentuk kolusi laha pertanian.

“Sebagai anak bangsa yang besar dan timbuh oleh sektor pertanian, hal ini tidak boleh kita biarkan begitu saja. Biar bagaimanapun bagian dari tanggung jawab kita bersama untuk menjaga agar tetap utuhnya sektor pertanian kita,” tutup Shandi Martha Praja.