Opini
Beranda / Opini / Islah Bahrawi : Melawan Terorisme, Kecerdasan Dan Moderasi Pemikiran Menjadi Penting.

Islah Bahrawi : Melawan Terorisme, Kecerdasan Dan Moderasi Pemikiran Menjadi Penting.

Oleh: Islah Bahrawi / Direktur Eksekutif Jaringan Islam Moderat

Opini – Terorisme adalah penggunaan kekerasan yang sering kali mematikan dengan sengaja terhadap orang yang tidak bersalah demi mengintimidasi dan memaksa orang lain menyepakati keinginannya. Jenis kekerasan ekstrem yang digunakan untuk meneror orang lain tidak akan pernah bisa dibenarkan dengan alasan apapun.

Igor Primoratz memberi gambaran tentang terorisme secara metaforis. Menurutnya, terorisme bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk oleh aktor negara, tujuannya adalah mengintimidasi orang lain agar melakukan tindakan yang tidak akan mereka lakukan.

Dalam bukunya, “Terrorism: a Philosophical Investigation”, Primoratz menganggap aksi kekerasan sepenuhnya salah secara moral maupun prinsip dasar kemanusiaan dengan melihat konsekuensinya, tanpa melihat siapa yang melakukannya. “War on terror is another terrorism” yang dikatakannya mungkin ada benarnya.

Tapi menegakkan hukum negara di dalam wilayah negara itu sendiri adalah premis yang tak terbantahkan. Oleh karena itu penindakan secara hukum terhadap anggota jaringan terorisme menjadi sangat penting, karena penegakan hukum bukanlah teror.

Guru Besar Universitas Andalas Apresiasi Gerakan Mahasiswa Bagikan Beras Murah

“Law enforcement” adalah kehadiran negara atas upaya-upaya untuk menjaga kedaulatannya.

Tapi hari ini semuanya harus berubah. Perang melawan terorisme tidak lagi sebuah “beast contest” yang siap tikam-menikam. Perang yang sudah tidak lagi harus membaca jarak dan memperhitungkan jangkauan mesiu. Peluru perang hari ini adalah diameter kecerdasan dan pelatuk kesadaran moderat dengan posisi musuh yang antah berantah tapi “well define”.

Teror hari ini bukan lagi seperti aksi solo Emile Henry pada abad ke-19 yang melempar bom kepada rekan-rekannya sendiri, melainkan meracuni secara ideologis rekan kerjanya untuk bersama-sama “membakar” seluruh negara.

Terorisme semakin ke depan akan dimulai oleh adu kuat infiltrasi pemikiran, meski pada akhirnya akan berujung pada benturan pedang. Tapi menyelesaikan tahap awal adalah upaya untuk menghindari titik akhir. Kecerdasan dan moderasi pemikiran lalu menjadi penting. Bangsa ini akan kembali primitif jika hanya diam ditempat dan asyik mencium kaki manusia-manusia pencaci-maki yang diberhalakan.

‘Goblok Berjamaah’ Persekongkolan Sistematis Dalam RUU Polri

Berita Terkait

Komentar

  1. I believe that is among the so much significant info for me.
    And i am glad reading your article. But want to observation on some
    basic issues, The site style is great, the articles is
    really excellent : D. Good job, cheers

  2. hi!,I really like your writing very a lot! share we keep in touch
    more approximately your post on AOL? I need an expert in this area
    to resolve my problem. Maybe that is you! Looking forward to look you.

Tinggalkan Balasan

× Advertisement
× Advertisement