Suara Sipil Sindir 100 Hari Kerja Sachrudin-Maryono Lewat Piagam | PSG Ukir Sejarah Juara Liga Champion Pertama | Tanah Dirampas, Petani Penggarap Di Jambi Tuntut Bhakrie Group Kembalikan Haknya | Andra Soni Terendah Dalam Tingkat Kepuasan 100 Hari Kerja Gubernur di Pulau Jawa | Pemuda Cisadane Timur Baru Terbentuk Serukan Lingkungan Sehat Lintas Daerah |

Tangerang Raya

Beranda / Tangerang Raya / Proyek Normalisasi dan Betonisasi di Kabupaten Tangerang Milik Kementerian PUPR

Proyek Normalisasi dan Betonisasi di Kabupaten Tangerang Milik Kementerian PUPR

Oleh Abdul Rosyid Warisman • 08/10/2021 • 2170

Editor: Mauladi Fachrian

Kab. Tangerang – PT. Indo Tehnik Pembangunan (ITP) angkat bicara terkait pengerjaan normalisasi sekaligus betonisasi anak sungai cisadane yang dianggap menutup aliran air ke persawahan masyarakat Desa Buaran Jati, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang.

PT. ITP sebagai pemenang tender proyek Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam pengerjaan normalisasi dan betonisasi anak kali cisadane yang berlokasi di di wilayah tersebut dengan spesifikasi panjang pengerjaan 240 meter, merupakan proyek asal Pemerintah Pusat.

“Terkait apa yang menjadi permasalahan di lapangan, yang perlu saya luruskan adalah bahwa pengerjaan ini milik Kementrian PUPR dan perusahaan kami sebagai pelaksana pengerjaannya. Tidak ada penutupan akses air ke persawahan petani, hanya saja memang debit air nya kecil dan itu tidak bisa menyentuh persawahan hingga kebelakang, karena menurut petani sendiri, air baru bisa menggenangi ketika musim penghujan tiba dan itu jatuh di bulan november-desember,” ucap Humas pelaksana kerja, Jasep kepada awak media dalam beberapa hari lalu.

Selanjutnya ia pun mengungkapkan bahwa sebelum adanya pengerjaan dari ITP dan juga pemerintah Terkait khususnya, telah mengadakan pertemuan antar warga. Jadi menurutnya tidak benar jika ada yang mengatakan proyek itu tidak melibatkan unsur-unsur terkait, khususnya masyarakat dan para petani.

Baca juga: Bantaran Sungai Di Fungsikan Untuk Tempat Limbah Plastik, Ini Penjelasannya ?

“Kami tidak mungkin jika tidak melibatkan semua unsur terkait dalam proyek pengerjaan ini. Dari mulai Kecamatan, Kepala Desa dan juga jajarannya, serta para perwakilan dari petani itu sendiri. Adapun tudingan bahwa persawahan petani mengering karena adanya pengerjaan dari kami, itu tidak benar. Persawahan penduduk mengering itu sudah lama, di tambah karena memang debit air dari cisadane yang kecil dan juga karena faktor cuaca,” terang Jasep.

Sementara salah seorang petani yang tidak di sebutkan namanya saat dijumpai di sekitar lokasi pengerjaan menuturkan bahwa, sebelum adanya normalisasi dan betonisasi persawahan di sekitaran bibir sungai sering tergenang dikarenakan tekstur tanah pada bidang sungai sering bergeser dan meresap.

“Sebenarnya saya berterima kasih sekali dengan adanya perbaikan ini. Sebelumnya saya dan yang lainnya ketika air dari sungai meluber ke persawahan pasti saya dan yang lainnya gotong-royong nguras air yang bikin kerja dua kali karena tercampur lumpur. Makannya harus di giniin (normalisasi betonisasi) agar air yang mengalir dari sungai bisa maksimal mengalir sampai persawahan para tani,” ujarnya.