Info Massa – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan kota yang aman dan ramah anak. Salah satu langkah terbarunya adalah menghadirkan Silacak Perak, sebuah layanan hotline yang berfungsi menerima dan menindaklanjuti laporan kekerasan, pelecehan, maupun bullying terhadap anak, baik di sekolah, lingkungan tempat tinggal, maupun ruang digital.
Layanan ini berada di bawah koordinasi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang. Dengan hadirnya hotline ini, masyarakat kini memiliki kanal resmi dan aman untuk melaporkan tindakan perundungan, sekaligus mendapatkan pendampingan profesional.
Akses Mudah untuk Semua Kalangan
Kepala DP3AP2KB Kota Tangerang, Tihar Sopian, menjelaskan bahwa Silacak Perak didesain agar mudah digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Layanan ini dapat digunakan oleh anak, orang tua, guru, maupun masyarakat umum yang mengetahui atau mengalami tindakan perundungan,” ujar Tihar dalam keterangannya, Kamis (27/11/25).
Menurutnya, masih banyak kasus kekerasan dan bullying yang tidak terlaporkan karena korban takut, tidak tahu harus mengadu ke mana, atau khawatir identitasnya terbuka. Kehadiran Silacak Perak menjadi jembatan untuk memastikan bahwa setiap laporan mendapat respons cepat dan aman.
Penanganan Profesional dan Rahasia
Tihar menegaskan bahwa setiap laporan yang diterima akan diverifikasi oleh tim ahli yang terdiri dari psikolog, konselor, fasilitator anak, dan tenaga pendukung lainnya. Proses verifikasi dilakukan untuk menentukan bentuk pendampingan yang paling tepat.
Jika kasus terjadi di sekolah, tim akan melakukan koordinasi dengan pihak sekolah, termasuk guru, wali kelas, dan komite sekolah. Untuk kasus yang melibatkan tindak pidana atau kekerasan berat, layanan ini juga membuka jalur koordinasi dengan aparat penegak hukum.
“Melalui Silacak Perak, kami ingin memastikan bahwa setiap laporan bullying ditangani secara cepat, tepat, dan rahasia. Anak-anak Kota Tangerang harus merasa aman di mana pun berada,” tegas Tihar.
Tidak Hanya Menangani Laporan, Tapi Juga Mengedukasi
Selain menjadi pusat pelaporan, Silacak Perak dibekali sejumlah program pencegahan untuk menurunkan angka perundungan di Kota Tangerang. Program tersebut meliputi:
1. Edukasi Anti-Bullying di Sekolah dan Komunitas
DP3AP2KB secara rutin menggelar sosialisasi dan workshop di sekolah-sekolah, membahas bagaimana mengenali, mencegah, dan menindaklanjuti bullying. Program ini menyasar siswa, guru, hingga perangkat sekolah.
2. Konseling Psikologis bagi Korban dan Pelaku
Tidak hanya korban, pelaku bullying pun mendapatkan layanan konseling. Pendekatan ini diharapkan dapat menghentikan perilaku berulang dan menyentuh akar permasalahan perilaku agresif atau kekerasan.
3. Pelatihan Guru dan Orang Tua
Guru dan orang tua mendapatkan pelatihan untuk mengenali tanda-tanda dini bullying, baik yang tampak secara fisik maupun emosional. Dengan begitu, pencegahan dapat dilakukan lebih cepat.
Dorongan untuk Melapor: Hentikan Siklus Kekerasan
Pemkot Tangerang mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melapor ketika melihat tindakan perundungan. Perundungan yang tidak dilaporkan sering kali berkembang menjadi kekerasan yang lebih besar dan berdampak jangka panjang terhadap perkembangan anak.
“Bullying bukan persoalan sepele. Butuh keberanian untuk melapor, dan Silacak Perak hadir sebagai tempat aman bagi siapa pun yang membutuhkan pertolongan,” ujar Tihar.
Ia memastikan bahwa seluruh laporan dijaga kerahasiaannya dan diproses sesuai prosedur dengan mengedepankan keselamatan anak.
Upaya Kota Tangerang Menuju Kota Layak Anak
Peluncuran Silacak Perak menjadi bagian dari langkah besar Pemkot Tangerang untuk mempertahankan predikat Kota Layak Anak. Dukungan masyarakat dan kesadaran akan pentingnya lingkungan yang bebas kekerasan menjadi kunci keberhasilan program ini.
Dengan adanya layanan hotline yang responsif dan berbagai program preventif, Pemkot Tangerang menegaskan komitmennya untuk membangun generasi muda yang sehat, percaya diri, dan bebas dari kekerasan.
Komentar