Info Massa – Pemerintah Provinsi Aceh memastikan bahwa bantuan internasional untuk penanganan korban banjir dan longsor di Aceh kini telah diperbolehkan masuk, khususnya bantuan yang bersifat non-government to government.
Juru Bicara Pemerintah Provinsi Aceh, Muhammad MTA, mengatakan bahwa kebijakan tersebut telah dikonfirmasi langsung kepada Kementerian Dalam Negeri.
“Iya benar, bantuan internasional untuk bencana di Sumatera, termasuk Aceh, sudah diperbolehkan masuk,” ujar Muhammad MTA dilansir Kompas, Senin (22/12/2025).
Namun demikian, Muhammad menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada arahan resmi terkait bantuan internasional yang bersifat government to government.
“Yang dibenarkan selama ini adalah bantuan non-government to government. Untuk bantuan antar-pemerintah, belum ada arahan lebih lanjut,” katanya.
Dengan kebijakan tersebut, NGO internasional dan lembaga kemanusiaan asing kini dapat terlibat langsung dalam proses pemulihan pascabencana di Aceh. Meski begitu, seluruh aktivitas bantuan tetap harus mengikuti mekanisme pelaporan yang berlaku.
“Mereka wajib melapor dan berkoordinasi dengan BNPB serta BPBA,” tegas Muhammad.
Ia menambahkan, penyaluran bantuan berupa barang dan logistik harus mengikuti ketentuan administrasi instansi kebencanaan. Sementara itu, untuk program pemulihan jangka menengah dan panjang akan dikomunikasikan secara terintegrasi antara Pemerintah Aceh dan pemerintah pusat.
Seluruh program pemulihan nantinya akan disesuaikan dengan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P) yang tengah disusun oleh Pemerintah Aceh di bawah supervisi pemerintah pusat.
“R3P akan menjadi acuan utama agar pemulihan berjalan terarah, terpadu, dan berkelanjutan,” jelasnya.
Sementara itu, Muzakir Manaf terus mengoptimalkan kunjungan langsung ke daerah-daerah terdampak bencana guna memastikan penanganan pemulihan berjalan cepat dan tepat sasaran.
“Dari berbagai kesempatan, Gubernur selalu menekankan pentingnya persatuan dan kebersamaan seluruh elemen untuk mempercepat pemulihan Aceh pascabencana,” tutup Muhammad.