Info Massa – Ketegangan politik di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, kembali memanas.
Pasalnya Anggota DPRD Kuansing, Desi Guswita dari Fraksi PKB melontarkan pernyataan kontroversial dengan menyebut salah seorang insan pers Sugianto sebagai ‘Hama.‘
Pernyataan itu dilontarkan Desi dalam group WhatsApp Kenegrian Kari yang di Share oleh Sugianto ke dalam grup-grup WhatsApp yang ada di Kuansing.
Desi menganggap Sugianto sebagai orang yang tidak jelas dan hama.
“Seorang sugianto yang tak jelas pendidikan nya, sok pulo nyuruh ambo belajar, jadi wajar saya blokir hama seperti itu, hanya minta duit saja mau nya,” tulis Desi dalam group WhatsApp tersebut.
Ucapan itu langsung direspon Sugianto yang juga dikenal sebagai insan pers yang vokal dalam mengkritisi kebijakan DPRD dan Pemkab Kuansing.
Sugianto menyatakan kekecewaannya dan menilai pernyataan Desi sebagai bentuk penghinaan serta pelecehan terhadap dirinya selaku insan pers yang menyuarakan kebenaran.
“Saya sangat menyesalkan ucapan saudari Desi. Ini bukan hanya tentang saya, tapi tentang bagaimana seorang anggota dewan merespons kritik. Jika menyampaikan pendapat dianggap sebagai hama, maka demokrasi kita sedang tidak baik-baik saja,” ungkap Sugianto saat dikonfirmasi media, Jumat (06/06/2025).
Buntut pernyataan Desi mendorong reaksi dari berbagai insan pers lainya serta pegiat demokrasi di Kuansing.
Beberapa LSM bahkan mendorong Badan Kehormatan (BK) DPRD Kuansing untuk memeriksa ucapan Desi Guswita karena dinilai tidak etis dan mencederai semangat demokrasi.
Hingga berita ini diturunkan, Desi Guswita belum memberikan klarifikasi resmi terkait pernyataannya. Sementara itu, tekanan publik agar ia meminta maaf terus menguat di media sosial.[]
Komentar