Info Massa – Sebanyak 24 kampus di Banten bergerak serentak menyebarkan selebaran tentang kritik Politik Dinasti dan pelanggar HAM pada Kamis, 11 Januari 2023.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang, Sandi, menyebutkan puluhan kampus yang bergerak di Banten merupakan bagian dari 899 kampus se Indonesia yang hari ini bergerak serentak menolak politik dinasti dan pelanggar HAM.
Sandi, mengatakan begitu penting publik untuk mengetahui kebobrokan demokrasi yang sedang dirongrong oleh kekuasaan saat ini. Buktinya, kata dia, dengan dipertontonkannya skenario dinasti politik ke wajah tanah air.
“Ini tidak bisa ditutupi, bahwa demokrasi di Indonesia sedang diobok-obok oleh instrumen negara yang haus dengan kekuasaannya,” ujar Sandi di Kawasan Pendidikan Cikokol.
Menurutnya, sebagai garda terdepan demokrasi, mahasiswa tidak bisa tinggal diam ketika melihat kembalinya nepotisme di Indonesia. Sehingga hal tersebut menggerakkan banyak mahasiswa mengkritik kondisi tersebut.
“Aksi bagi-bagi selebaran ini merupakan lanjutan dari mimbar rakyat yang sebelumnya kami gelar. Kami tidak sudi demokrasi Indonesia dirusak oleh segelintir elit penguasa,” ujar Shandi.
Sandi melanjutkan, selain politik dinasti, pihaknya juga mengkritik kasus dugaan pelanggaran HAM yang tidak kunjung usai di usia 25 tahun reformasi.
“Cita-cita reformasi yang salah satunya untuk membuka tabir gelap 13 penculikan aktivis seolah hendak dikubur semakin dalam. Pelakunya justru hari ini muncul sebagai salah satu kandidat capres. Ini sangat keliru dan perlu diwaspadai,” tegas Sandi.
Hal senada juga diungkapkan oleh Rifky, mahasiswa Universitas Bina Bangsa yang menyampaikan bahwa gerakan ini terus berlanjut. Pihaknya terus membesarkan aliansi dengan mengonsolidasikan jaringan kampus di Banten.
“Pembagian selebaran kritik ini menjadi bukti konkrit para mahasiswa di Indonesia dan khususnya kami di Banten untuk melawan dinasti politik dan pelanggar HAM,” ucap Rifky.
Dalam aksi tersebut, terlihat mahasiswa membagikan selebaran di dalam kampus hingga luar kampus. Pengguna jalan dan para penumpang angkutan umum pun turut menerima lembaran yang dibagikan oleh mahasiswa. []