Info Massa – Isu reshuffle Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kembali mencuat. Meski sudah dilakukan tiga kali perombakan sejak dilantik pada Oktober 2024, spekulasi mengenai bongkar pasang kursi menteri disebut belum berhenti.
Nama Anies Baswedan, mantan calon presiden 2024 sekaligus eks Gubernur DKI Jakarta, kembali disebut masuk dalam bursa calon menteri.
Informasi ini diungkap pakar hukum tata negara, Refly Harun, dalam tayangan Podcast Bikin Terang.
Menurut Refly, Anies sudah tiga kali mendapat tawaran untuk masuk kabinet Prabowo. Namun seluruhnya ditolak.
“Orang lingkar dekat Anies bilang, memang Anies tidak berkenan, tidak bersedia. Saya senang juga mendengarnya. Senang tidak senang,” ujar Refly, dikutip Minggu (28/9/2025).
Lanjut Refly menjelaskan bahwa penolakan Anies bukan tanpa alasan. Ia menilai, sikap itu didasari pertimbangan politik sekaligus konsistensi prinsip.
“Anies mempertimbangkan situasi politik dan tetap berpegang pada prinsipnya untuk tidak bergabung dalam pemerintahan yang sebelumnya menjadi rival di Pilpres 2024,” jelasnya.
Kendati demikian, Refly tidak menutup kemungkinan perubahan sikap di masa depan. Menurutnya, peluang Anies masuk kabinet tetap ada bila terjadi perubahan besar dalam peta kekuasaan.
“Salah satu skenario yang dibayangkan adalah Anies setuju masuk kabinet dengan syarat tidak maju di Pilpres 2029, atau mungkin bersedia jadi cawapres jika Prabowo kembali maju,” paparnya.
Refly juga menyoroti kecenderungan politik pasca-Pilpres 2024 yang semakin minim oposisi. Ia mengingatkan bahwa demokrasi membutuhkan keseimbangan antara kekuasaan dan pengawasan.
“Kalau semua masuk pemerintahan, siapa yang jadi oposisi? Ini yang saya khawatirkan. Dan Prabowo itu, ya, bisa dibilang tipe ABS: Asal Bapak Senang,” sindir Refly.
Hingga berita ini diturunkan, baik pihak Istana maupun Anies Baswedan belum memberikan tanggapan resmi atas pernyataan Refly Harun tersebut.[]
Komentar