Info Massa – Ekpresi publik dalam mengkritisi Jokowi terus bermunculan dengan berbagai bentuk. Di bantaran kali di daerah Jakarta Selatan, terlihat sebuah grafiti bertuliskan “Adlili Jokowi”.
Tulisan dengan paduan warna merah dan orange itu nampak di dinding kali sekaligus juga di balik jalur lintasan kereta api.
Dengan warna yang mencolok dan berukuran besar, Grafiti itu cukup terlihat jelas dari seberang jalan raya.
Dinukil dari X, nama Jokowi juga tidak turun dari trending topic. Pembahasan Presiden RI ke 7 yang dirilis oleh OCCRP tidak kunjung padam.
Hingga kini, sedikitnya terdapat 60,8 K unggahan dengan #jokowi. Pro dan kontra terdapat di dalamnya.
Seperti ditulis akun @zay34562 yang mendesak agar Presiden RI ke 7 itu untuk ditangkap.
“Jokowi harus ditangkap karena menyebarkan hoax: Korea 30 investor, Jepang 40 investor, Singapura 120 investor,” ungkap @zay34562.
Sementara @Naz_lira memandang bahwa seharusnya Jokowi menjadi pemenang nomor 1 di kalangan internasional dengan berbagai prestasinya.
“Bener juga, pantesnya Jokowi tampil sebagai pemenang juara satu dunia. Muke gile bener, ngga mandang prestasi Jokowi,” tulis @Naz_lira menangkal rilis OCCRP.
Belum lama, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengeluarkan rilis kaleidoskop masa pemerintahan Jokowi.
Selain fokus pada pelanggaran HAM, YLBHI juga ikut mengomentari isu korupsi Jokowi yang di rilis lembaga jurnalis internasional (OCCRP).
“Masuknya Joko Widodo sebagai salah satu nominasi adalah preseden buruk bagi situasi demokrasi, negara hukum dan hak asasi manusia,” demikian rilis YLBHI, kemarin.