Info Massa – Marsinah, siapa yang tak kenal? Aktivis buruh perempuan yang namanya hingga kini masih mengaung dan menjadi kiblat perjuangan buruh di Indonesia.
Perempuan muda itu tidak tanggung-tanggung menjadi pelopor pergerakan buruh saat itu hingga mengguncang industri di Jawa Timur pada tahun 1993.
Bersama 13 temannya, Marsinah mengajak seluruh karyawan pabrik PT Catur Putra Surya (CPS) tersebut untuk mogok kerja sejak 3 Mei 1993. Menolak upah murah karena perusahaan enggan menaikkan upah sebesar 20 persen sebagaimana standar aturan yang berlaku kala itu.
Upah yang diminta buruh saat itu Rp. 2.250 dari semula Rp. 1.700. Mereka meminta kenaikan Rp. 550 sebagai tunjangan harian untuk semua buruh tak terkecuali ketika absen.
Perundingan-perundingan antara perwakilan buruh yang berjumlah 15 orang dengan pihak perusahaan terjadi hingga 5 Mei 1993. Siang itu juga, 13 orang yang dianggap melakukan penghasutan terhadap buruh lainnya untuk mogok kerja digiring ke Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo.
Marsinah dikabarkan mendatangi Kodim Sidoarjo untuk mengecek keberadaan 13 temannya. Namun pada pukul 22.00 WIB tanggal 5 Mei 1993, Marsinah dikabarkan menghilang.
Ketiga Belas orang itu juga dipaksa mengundurkan diri oleh perusahaan karena dituding melakukan rapat gelap serta memprovokasi pemogokan buruh.
Sejak saat itu, perjuangan Marsinah terhenti, bukan karena tuntutan para buruh telah dipenuhi oleh perusahaan. Namun nyawanya direnggut secara paksa pascapenculikan. Tubuhnya dianiaya hingga diperkosa setelah ditemukan di Nganjuk pada 9 Mei 1993.
Hasil autopsi menyebut Marsinah meninggal dunia pada 8 Mei 1993 atau satu hari sebelum jasadnya ditemukan.
Kini telah 32 tahun Marsinah pergi meninggalkan kawan-kawan buruh. Bertepatan dengan hari pahlawan 2025, negara melalui Presiden Prabowo Subianto memberikan gelar pahlawan Nasional kepada sosok Marsinah.
Gelar pahlawan untuk Marsinah dikabarkan langsung dari Istana Kepresidenan di Jakarta. Kakak perempuan Marsinah sebagai ahli waris langsung menerima penghargaan berharga itu.
Nama Marsinah bersama 9 sosok tokoh bangsa lainnya tercatat dalam Keputusan Presiden No 116/TK tahun 2025.
