Reporter : ARI
Kota Tangerang – Aliansi Sadar Pembangunan Tangerang (ASPETA) meminta Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk segera melakukan evaluasi proyek perbaikan jalan yang terus memakan korban.
Ervin, salah seorang Aktivis ASPETA mengatakan Dinas PUPR harus secepatnya melakukan evaluasi, khususnya memasang papan pengumuman. Hal itu dikatakannya agar kedepan tidak ada lagi korban yang berjatuhan karena ketidaktahuan adanya perbaikan jalan.
“Tidak adanya rambu atau tanda jalan rusak mengakibatkan para pengguna motor tidak mengetahui adanya perbaikan jalan dan lubang. Kami meminta pertanggungjawaban dari pada proyek ini agar meringankan beban korban dan menjadi warning untuk dinas PUPR untuk mengevaluasi kejadian tersebut agar tidak ada lagi korban dan tidak anti kritik,” kata Ervin Sabtu, 10 April 2021.
Ervin juga menyayangkan Dinas PUPR yang tidak merespon aksi unjuk rasa ASPETA beberapa hari lalu. Padahal, kata dia, salah satu poin yang disampaikan saat berdemonstrasi adalah memberikan masukan agar tidak ada lagi pengendara motor yang menjadi korban.
“Baru kemarin kita aksi di depan gedung Dinas PUPR Kota Tangerang menuntut perbaikan jalan dan transparansi tetapi hari ini masih saja menimbulkan korban.” Ujar Ervin selaku aktivis ASPETA (Aliansi Sadar Pembangunan Tangerang).
Diketahui, Jalan pembangunan 3 Kelurahan karang anyar Kecamatan Neglasari Kota Tangerang yang sedang dalam proses perbaikan hingga saat ini belum ada sama sekali Rambu perbaikan jalan. Kelalaian itu telah mengakibatkan kecelakaan tunggal yang membuat Fani (24), warga Batusari, Kecamatan Batuceper Kota Tangerang mengalami patah tulang pada 9 April 2021 pukul 01 dini hari.
While the organization is rolling out a software where most classic poker models are based, Aristocrat has started establishing several
incredibly revolutionary games.