Megapolitan
Beranda / Megapolitan / Pramono Anung Kampanye Jakarta Siaga Stroke Melalui Digitalisasi

Pramono Anung Kampanye Jakarta Siaga Stroke Melalui Digitalisasi

Info Massa – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menghadiri puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, pada Jumat (5/12). Peringatan HKN tahun ini mengusung tema “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat”. Bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, tema ini menjadi momentum untuk memperkuat komitmen mewujudkan Jakarta Siaga Stroke 2026.

“Tema ini diangkat karena stroke merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Jakarta memiliki fasilitas kesehatan yang relatif paling lengkap, sehingga kami mengadakan gerakan pencegahan stroke sejak dini,” ujar Gubernur Pramono.

Ia menegaskan, Pemprov DKI Jakarta memiliki visi besar untuk menjadi kota global berdaya saing dengan memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga. Komitmen ini diwujudkan salah satunya melalui peluncuran Jakarta Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (JakSimpus) sebagai bagian dari penguatan ekosistem layanan kesehatan.

“Yang paling utama adalah hari ini kami meluncurkan JakSimpus. Saya juga memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan agar pasukan putih yang berjumlah 584 orang, yang selama ini khusus menangani difabel dan lansia, turut mendukung penanganan stroke,” tutur Gubernur Pramono, seraya berharap JakSimpus dapat memperkuat penanganan stroke dari hulu hingga hilir.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, berharap JakSimpus dapat meningkatkan layanan kesehatan berbasis integrasi data, termasuk dalam penanganan stroke. Menurutnya, hal ini akan berkontribusi pada peningkatan global city index melalui unsur quality of life dan Gross Domestic Product (GDP) per kapita.

Politisi Gerindra Tegaskan Dapur MBG di Papua Prioritaskan Pelayanan dibanding Bisnis

“Dengan sistem penanganan yang cepat dan efisien melalui branding Jakarta Code Stroke, dapat kami laporkan bahwa angka kecacatan akibat stroke di Jakarta cukup tinggi, yakni 21,4 persen, dan 2,9 persen di antaranya berakhir dengan kematian. Stroke adalah penyakit yang harus ditangani dalam waktu kurang dari 4,5 jam,” jelas Ani.

Untuk mewujudkan Jakarta Siaga Stroke, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan RS PON sebagai pusat rujukan nasional. Kerja sama ini dilakukan sekaligus untuk memperkuat tata layanan stroke serta melakukan penilaian mutu pelayanan secara berkelanjutan.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, mengapresiasi komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam mewujudkan Jakarta Siaga Stroke 2026. Ia menyebut program ini merupakan yang pertama kali dijadikan komitmen di tingkat provinsi di Indonesia.

“Jakarta tidak hanya menjadi energi bagi Indonesia, tetapi banyak yang tidak tahu bahwa Jakarta adalah the first smart city di Indonesia. Sebagai smart city, aktivitas ekonomi dan pendidikan bergerak sangat cepat di Jakarta. Jakarta selalu mengikuti perkembangan zaman,” ujarnya. []

Pemkot Tangerang Tertibkan 37 TPS Liar Sepanjang 2025: Sikap Tegas Lawan Pelanggaran dan Pembiaran Lingkungan
× Advertisement
× Advertisement