Info Massa – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menyatakan komitmennya melakukan investigasi terkait munculnya ribuan kayu yang muncul pada banjir Sumatera.
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Menhut Raja Juli dalam panggilan rapat kerja di DPR RI pada Kamis, 4 Desember 2025.
“Kementerian Kehutanan berkomitmen untuk melakukan investigasi secara tuntas material kayu yang terbawa banjir,” kata Raja Juli.
Dia menegaskan pihaknya tidak akan memberi keringanan bagi siapapun pelaku penebang kayu ilegal. Apabila terdapat tindak pidana, ia meminta dihukum seadil-adilnya.
“Bila ditemukan ada umsur pidana, kami tindak lanjuti dengan proses penegakkan hukum setegas-tegasnya,” ungkap Raja Juli.
Raja Juli mengklaim sejak Juni 2025, Kemenhut telah melakukan upaya penegakkan hukum di Sumut, Sumbar dan Aceh. Tepatnya tindakan illegal logging di Jorong Sariak Bayang, Sumatera Barat.
Kemudian di Kabupaten Tapanuli Selatan telah mengamankan truk muatan kayu jenis rimba campuran dan kasus ini terus berlanjut dalam proses penyidikan.
Sementara di Aceh melakukan penangkapan terhadap perusak lingkungan melalui barang bukti 28 kayu bulat ilegal olahan.
Dalam kesempatan itu, Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto mengecam Raja Juli untuk tidak ada lagi tindakan tebang pohon atau kayu tanpa tanggung jawab.
“Saya minta bapak Menteri cari tahu siapa perusahaan itu. Dan tolong jangan ada pohon-pohon besar lagi yang ditebangin. Hentikan semua ini,” kecam Titiek Soeharto.
Titiek lantas meminta segala aturan untuk diperketat agar tidak ada celah bagi penebang kayu yang tidak ada manfaatnya.
“Saya tidak mau, kami tidak mau ada alasan moratorium-moratorium. Kemudian itu ada pelonggaran hutan sampai memenuhi pantai, memenuhi sungai, itu kan gundul. Gundulnya bukan sedikit, akibat apa? Ya akibat land clearing, membuka lahan baru untuk perkebunan dan pertambangan,” ungkap Titiek. []