Info Massa – Hamas menyampaikan bahwa pihaknya siap melepas pemerintahan jalur Gaza namun tetap menjadi rakyat Palestina.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh senior Hamas, Ghazi Hamad, dalam sebuah wawancara bersama CNN, kemarin.
“Kami siap tidak memerintah Gaza, kami tidak keberatan,” ujar Ghazi Hamad.
Hamad menambahkan bahwa selama ini Hamas berperan penting terhadap struktur rakyat Palestina sehingga hal itu tidak bisa diabaikan.
Dalam kurun waktu 18 tahun, Hamas telah menguasai Gaza dari pemerintah Palestina. Menjalankan pemerintahan termasuk perang Gaza yang pecah pada 2023.
Sikap Hamas itu muncul usai Presiden AS Donal Trump menyebutkan rencana 21 poin kepada pimpinan Arab-Muslim disela sidang PBB ke 80 di New York.
Hal itu, bagi Trump merupakan salah satu aturan pascaperang untuk Pemerintahan Gaza tanpa Hamas. []