Info Massa – Musyawarah Besar Ikatan Keluarga Kuantan Singingi (MUBES IKKS) Provinsi Riau resmi dibuka oleh Bupati Kuantan Singingi, Dr. Suhardiman Amby, dan berlangsung lancar, aman, serta penuh khidmat.
Forum tertinggi organisasi kekerabatan masyarakat Kuansing di perantauan ini menjadi ruang dialektika kolektif antara identitas, gagasan, dan tanggung jawab sosial dalam membangun daerah asal, Minggu (14/12/2025), di Alva Hotel Pekanbaru.
Dalam perspektif sosiologis, MUBES IKKS bukan sekadar agenda organisasi, melainkan manifestasi modal sosial (social capital) masyarakat Kuansing yang tersebar di berbagai wilayah. Modal sosial ini terartikulasikan melalui solidaritas, jaringan, dan kepercayaan yang menjadi fondasi penting pembangunan daerah berbasis partisipasi.
Dalam sambutannya, Bupati Kuansing Dr. Suhardiman Amby menegaskan bahwa pembangunan Kuantan Singingi tidak mungkin dikerjakan secara individualistik. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para tokoh Kuansing di perantauan, untuk saling bahu-membahu, menyatukan daya pikir dan daya tindak demi kemajuan daerah.
“Kuansing tidak akan pernah bisa dibangun oleh satu orang, termasuk oleh saya sebagai Bupati. Pembangunan hanya akan bermakna ketika seluruh potensi masyarakat terutama para tokoh Kuansing di perantauan ikut terlibat dan merasa memiliki,” tegasnya.
Secara filosofis, pernyataan tersebut merefleksikan paradigma kepemimpinan kolektif, di mana kekuasaan tidak dimaknai sebagai dominasi, melainkan sebagai amanah yang memerlukan legitimasi sosial dan dukungan moral dari komunitasnya.
Dalam kerangka teori pembangunan modern, pendekatan ini sejalan dengan konsep pembangunan partisipatoris, yang menempatkan masyarakat sebagai subjek, bukan objek kebijakan.
Pelaksanaan MUBES IKKS Provinsi Riau berjalan dalam suasana demokratis dan kondusif. Setiap tahapan musyawarah diwarnai dengan diskusi yang rasional, argumentatif, serta berorientasi pada konsensus. Hal ini menunjukkan kematangan organisasi dan kedewasaan berpikir para peserta dalam menyikapi dinamika internal maupun tantangan eksternal.
Lebih jauh, forum ini juga dipandang sebagai ruang rekonstruksi identitas kolektif masyarakat Kuansing di tengah arus modernisasi dan mobilitas sosial. IKKS tidak hanya berfungsi sebagai wadah silaturahmi, tetapi juga sebagai agen kultural yang menjaga nilai-nilai lokal, sekaligus menjembatani kepentingan daerah dengan potensi strategis diaspora Kuansing.
Di akhir acara pembukaan, Bupati Suhardiman kembali menegaskan harapannya agar hasil MUBES IKKS mampu melahirkan kepemimpinan dan program kerja yang visioner, inklusif, serta selaras dengan kebutuhan pembangunan Kuantan Singingi ke depan.
Dengan suksesnya penyelenggaraan MUBES IKKS Provinsi Riau ini, harapan akan terbangunnya sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat Kuansing di perantauan semakin menemukan pijakan yang nyata bahwa pembangunan adalah kerja bersama, lahir dari kesadaran kolektif, dan bergerak dari semangat persaudaraan.[]
Komentar