Adian Napitupulu Beberkan Alasan Presiden Jokowi Berkhianat

Nasional

Info Massa – Mantan Aktivis 98 Adian Napitupulu membongkar rahasia alasan Presiden Joko Widodo dan kelurganya terhadap PDI Perjuangan.

Adian menyampaikan ternyata karena presiden Jokowi haus akan kekuasaan.

Politisi Partai PDI Perjuangan ini menceritakan, jika partainya telah menolak permintaan Jokowi untuk perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Hal ini, lanjut Adian diungkapkan dalam dialog di salah satu stasiun televisi Indonesia, Selasa (24/10) malam.

“Nah ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus tidak bisa kita setujui,” kata Adian.

Sekjen Perhimpunan Nasional Aktivis (PENA) 98 ini meneruskan jika ada yang marah terkait ketidaksepakatan masa jabatan presiden tiga periode.

“Kemudian ada pihak yang marah ya terserah mereka. Yang jelas kita bertahan untuk menjaga konstitusi. Menjaga konstitusi untuk menjaga republik ini. Menjaga konstitusi adalah menjaga bangsa dan rakyat kita,” jelas Adian.

“Kalau ada yang marah karena kita menolak penambahan masa jabatan tiga periode atau perpanjangan, bukan karena apa-apa, itu urusan masing-masing. Tapi memang untuk menjaga konstitusi. Sederhana saja,” paparnya.

Adian mengakui tidak antipati terhadap Presiden Jokowi, yang dia sesalkan adalah perubahan dan sikapnya yang begitu cepat terhadap PDI Perjuangan.

Padahal, lanjutnya partai berlogo banteng moncong putih itu telah memberikan segalanya untuk Jokowi dan keluarganya dari mulai menjadi Walikota Solo, Gubernur Jakarta dan Presiden RI.

“Bukan antipati, tetapi ada sejarah begini. Dulu ada yang datang minta jadi Walikota dapat rekomendasi, minta rekomendasi, dikasih. Minta lagi dapat rekomendasi, dikasih lagi. Lalu minta jadi Gubernur, minta rekomendasi dikasih lagi. Lalu minta jadi presiden, minta rekomendasi dikasih lagi. Kedua kali dikasih lagi,” ucap Adian.

“Lalu ada lagi minta untuk anaknya dikasih lagi. Lalu ada diminta untuk menantu lalu dikasih lagi. Banyak bener,” ungkapnya.

Kemudian ketika Jokowi dan keluarganya berpaling dari PDI Perjuangan, Adian yang terkenal sebagai pentolan FORKOT 98 mengaku tidak sama sekali perduli.

Adian tidak memikirkan Jokowi dan putra sulungngnya Gibran Rakabuming Raka yang maju sebagai calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo Subianto.

Dia hanya memikirkan bagaimana memenangkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang diusung oleh partai koalisi PDI Perjuangan pada pemilu 2024 nanti.

“Status Gibran anak Jokowi. Soal status mereka diserahkan ke PDI Perjuangan. Tugas saya menggalang suara, menggalang kekuatan untuk menangkan Ganjar. Bagaimana Gibran tidak saya pikirkan. Bagaimana Jokowi enggak saya pikirkan. Yang saya pikirkan adalah bagaimana menambah suara satu, satu, satu terus setiap hari untuk Ganjar,” kata Adian.

Diketahui tentang agenda permintaan menambah masa jabatan presiden tiga periode pernah juga dibongkar oleh pengamat politik Yunanto Wijaya. Dia diminta untuk mengegolkan agenda ini, tetapi ditolaknya. []

Tinggalkan Balasan