Oleh: Ahmad Vadhillah/Akademisi
Profil – Nikola Tesla siapa yang tidak kenal dengan sang Ilmuwan berkebangsaan Austria, kecerdasannya sangat luar biasa. Temuan-temuanya sangat berpengaruh dan berkontribusi sampai saat ini dalam mendesain sistem listrik arus bolak-balik atau yang biasa dikenal dengan sistem Alternating Curring (AC).
Tetapi di balik kecerdasanya yang luar biasa itu, hidupnya sangatlah jauh dari ekspektasi seorang Ilmuwan, di luar pesainganya dengan Thomas Alfa Edision. Ia memiliki banyak sekali konsep pada masanya yang bahkan penemuannya itu dianggap musthail, seperti salah satu ide cemerlangnya yang disebut teknologi nirkabel.
Bahkan ia kurang sekali mendapat pengakuan dari para ilmuwan lainnya pada masa itu dan hidupnya dibilang jatuh miskin sampai akhir hayatnya dibandingkan dengan rekan sesamanya yang hidup sejahtera.
Ada banyak sekali penemuan-penemuan Nikola tesla yang belum terelisasikan, sampai kini contohnya seperti pesawat supersonik bertenaga listrik. Dalam gagasan ini Tesla sangat terposona sejak masih kecil, ia mulai memikirkan sesuatu yang jauh tentang penerbangan yang akan membantu manusia di masa depan nanti.
Ide itu mucul ketika Tesla mengalami kegagalan pada Tower Wardenclyffe, dengan menggambungkan pengatahuan tentang teknik elektro dan mekanik. Tesla menyatakan agar pesawat harus diberdayakan oleh listrik yang ditransmisikan secara nirkabel oleh pembangkit listrik di darat, sehingga menghilangkan beberapa kebutuhan pesawat, seperti kebutuhan untuk membawa bahan bakar di pesawat.
Kendati demikian, Tesla yang memiliki minat besar pada listrik bahkan rela untuk menggunakan semua uangnya untuk menciptakan tenaga listrik yang aman dan gratis bagi masyarakat. Bahkan tujuannya ini bisa di bilang sangatlah mulia dan penuh kemanusiaan.
Seorang ilmuwan Seperti Albert Einstein pun mengakui kecerdasannya yang luar biasa itu. Seperti saat dia diwawancarai oleh seorang jurnalis. “Bagaimana menjadi orang tercerdas di dunia?” tanya jurnalis itu.
Tetapi dalam pertanyaan tersebut, Einstein tidak merasa memiliki kecerdasan seperti yang ditanyakan salah seorang wartawan yang bertanya kepadanya. Einstein justru melempar jurnalis itu untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaannya kepada Tesla.
“Aku tidak tau rasanya seperti apa, tetapi tanyalah kepada Nikola Tesla,” ujar Einstein pada wartawan tersebut.
Dari hal ini bisa dianalisa bahwa menjadi cerdas tidaklah cukup. Jika kecerdasanmu tidak engkau gunakan untuk kebaikan dan kesehjahtraan khalayak banyak seperti bangsa, dan juga Negara, ada satu pernyataan Tesla yang sangat filosofis.
Pernyataan Tesla itu tentu bisa dijadikan motivasi bagi masyarakat yang ingin bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya.
“Jika seluruh kebencian dihatimu bisa diubah menjadi aliran listrik, maka dia akan menerangi seluruh dunia ini,” kata Nikolas Tesla.
Editor: Mauladi Fachrian