Info Massa – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan telah menegaskan bahwa tidak sepenuhnya mengcover berbagai biaya pelayanan. Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin pada awal tahun 2025.
“BPJS itu memang enggak mengcover semuanya. Biayanya untuk masing-masing treatment, ada paket-paketnya. Jadi misalnya paket jantung yang dia cover adalah paket pasang ring,” terang Budi di awal pembuka 2025.
Lantas bagaimana dengan nasib penderita kesehatan yang mengharuskan melakukan perawatan secara berkala namun ekonominya tidak mendukung?
Seperti Jannatul misalnya. Bayi yang baru berusia 5 bulan namun menderita penyakit jantung, paru dan gizi buruk. Pertumbuhan begitu lambat. Asuransi BPJS yang dimiliki hanya mengantarkan dia pada pelayanan rawat inap saja.
Sementara secara berkala, ia harus mengganti selang asupan susu dalam waktu 5 hari sekali. Biayanya sekitar Rp. 300 ribuan. Tak jarang, selang susu itu nekat dicabut demi menjaga sterilisasi yang dianjurkan dokter.
Bagi ayahnya yang bekerja sebagai tukang parkir di sebuah restoran tentu tidak murah. Sebab ia harus mengatur biaya dapur dan kontrakannya yang terletak di Karawaci, Kota Tangerang. Bahkan Kakak Jannatul terpaksa putus sekolah sejak kelas 4 SD.
Uluran tangan datang dari kelompok Forum Aksi Mahasiswa (FAM) Tangerang. Memanfaatkan keterbatasan waktu, mereka menggalang donasi di kampus dan di jalan umum. Hasilnya, sekitar Rp. 3 juta rupiah dapat terkumpul dan diserahkan ke keluarga Jannatul.
Jannatul sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Hermina Pasar Baru, Kota Tangerang. Namun saat ini dirujuk ke RS Jantung Harapan Kita Jakarta. Kelurahan dan Kecamatan Karawaci saling berkoodirnasi mengirim ambulance untuk mengantar Jannatul.
Di sana, ia juga menjalani perawatan rawat inap selama 4 hari. Di sana ia menjalani Bronkoskopi. Sebuah langkah medis untuk memeriksa paru.
Hasilnya, Faringolaringomalasia atau kelainan paru. Di mana itu menyebabkan suara pada napas bayi yang baru lahir.
Kini Bayi bernama lengkap Jannatul Naima Aqila sudah kembali ke rumah bersama keluarganya. Namun belum tau harus bagaimana untuk menjalani perawatan medisnya. Khususnya untuk pembelian selang dalam 5 hari sekali. []