Info Massa – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris meminta Badan Gizi Nasional (BGN) tidak mentolerir Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang kedapatan lalai dalam melayani Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak-anak.
Charles menjelaskan, BGN tidak boleh ugal-ugalan mengejar jumlah penerima manfaat usai memiliki anggaran fantastis yang sudah ditetapkan.
“Yang paling utama adalah kualitas dari MBG itu sendiri,” kata Charles, di Jakarta, Minggu 27/07.
Politikus PDI Perjuangan itu mengajak seluruh perangkat MBG berkaca dari kasus siswa keracunan di Kupang, NTT, tidak terjadi lagi.
Charles berpendapat, jumlah keracunan pada siswa penerima MBG bukan suatu error secara statistik yang kemudian bisa diklaim sebagai keberhasilan secara general.
“Ini bukan soal angka, tapi soal kesehatan raga anak-anak penerus bangsa,” ucapnya.
Ia juga kembali mengingatkan rapat terakhir DPR dengan BGN dan BPOM beberapa waktu lalu di mana BPOM harus disertakan secara aktif dalam pelayanan MBG di seluruh daerah.
“Perlu diingat, kesimpulan rapat di komisi-komisi DPR adalah dokumen resmi yang keputusannya mengikat,” tutur Charles.
Diketahui, target penerima manfaat MBG sebagaimana ditegaskan oleh Presiden Prabowo Subianto sebanyak 20 juta jiwa yang harus tercapai sebelum tanggal 17 Agustus 2025. Sementara data penerimaan MBG hari ini baru di angka 6,7 juta anak. []
Komentar