UNIKS Sambut Kunjungan Tim WASDALBIN LLDIKTI Wilayah X

Daerah

Info Massa – Pengawasan pengendalian dan pembinaan (WASDALBIN) Perguruan Tinggi yang dilakukan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah X (LLDIKTI X), merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan guna mengawasi penyelenggaraan mutu pendidikan dalam rangka peningkatan mutu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di wilayah Provinsi Riau, Sumbar, Jambi dan Kepulauan Riau.

Kunjungan tim Wasdalbin LLDIKTI Wilayah X diketuai oleh Ely Susanti yang didampingi oleh tim anggota yakni Rismayenti, Hendri Wandi dan Alam Yusra, Selasa (26/09/2023).

Kunjungan ini merupakan bagian dari program pengawasan dan pembinaan yang dilakukan secara berkala oleh LLDIKTI Wilayah X untuk memastikan kualitas dan kepatuhan institusi pendidikan tinggi terhadap standar dan pedoman yang telah ditetapkan, kunjungan ini juga merupakan wujud dukungan LLDIKTI Wilayah X terhadap pengembangan potensi pendidikan tinggi di daerah.

Dalam sambutannya Rektor UNIKS, Dr. H. Nopriadi, S.K.M.,M.Kes menyampaikan terimakasih atas kunjungan tim Wasdalbin LLDIKTI Wilayah X ke UNIKS dalam rangka pengawasan, pengendalian, dan pembinaan terhadap UNIKS.

“Alhamdulillah dalam 2 tahun terkahir terjadi peningkatan yang signifikan kenaikan jabatan fungsional (jafung) dosen UNIKS dari Staf Pengajar ke Jafung Asisten Ahli (AA) dan dari Asisten Ahli Kum 150 naik ke Lektor Kum 200 & 300 sebesar 60%, namun untuk jabatan Lektor Kepala Kum 550 atau yang biasa disebut dengan Assoc,” ucap Rektor Uniks, Nopriadi.

Dia menerangkan, Professor saat ini baru ada 2 orang di UNIKS, yaitu Rektor UNIKS Dr.H.Nopriadi, SKM, M.Kes dan mantan Rektor sebelumnya Ir. Hj. Elfi Indrawanis, MM.

“Kita berharap rekan-rekan dosen UNIKS yang sudah mempunyai Jabatan Fungsional Lektor Kum 200 dan 300 untuk segera meningkatkan Jafungnya ke Lektor Kepala Kum 400, 550, 700,” ujar Nopriadi.

Selanjutnya bagi dosen yang sudah memiliki Jabatan Fungsional Lektor Kepala untuk segera berupaya melakukan percepatan naik ke Jabatan Fungsional Guru Besar/Profesor, sehingga visi menuju UNIKS unggul tahun 2034 itu bisa lebih cepat terwujud. Saat ini sudah ada 2 orang doktor di UNIKS dan 27 orang dosen yang sedang melanjutkan studi S3 program doktoral di dalam dan luar negeri.

Ia berharap tahun ini dan tahun depan diperkirakan akan menyelesaikan studi S3 nya 3 orang. Untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi dan lulusan UNIKS akan sangat ditentukan oleh kualitas dosennya, metode mengajar, system dan tata kelola yang dibangun, fasilitas pembelajaran dan kemampuan mahasiswa dan Tracer study lulusan dan lain faktor lainnya.

Pihaknya menyadari bahwa tingkat dan kualitas pendidikan S3 dosen dan peningkatan jabatan fungsional dosen akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan penilaian akreditasi program studi dan institusi.

“Saya berharap kepada lembaga penjamin mutu LP3M dan LPPMDI serta seluruh dosen Universitas Islam Kuantan Singingi lebih bersemangat dalam melakukan Catur Darma Perguruan Tinggi (pendidikan pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, kegiatan penunjang dan dakwah Islamiyah),” terangnya.

Saat ini kekurangan di UNIKS adalah masih kurangnya hasil pengabdian masyarakat dan penelitian dosen UNIKS yang Publish di Jurnal bereputasi internasional Scopus dan jurnal terakreditasi nasional Sinta 1 & 2. Ini adalah PR dan tugas kita semua sebagai dosen UNIKS. Jumlah dan kualitas riset dosen kita dan kerjasama penelitian dengan lembaga lainnya perlu ditingkatkan, ujarnya.

Ketua Tim Wasdalbin Ely Susanti mendukung penuh UNIKS dalam menuju kampus unggul sesuai dengan Profil profilnya.

“UNIKS dapat meningkatkan pencapaian, inovasi, dan upaya perbaikan yang telah dilakukan dan dalam suasana kerjasama MoU dan MoA yang baik, lebih dari 50 MoU dan MoA yang masih aktif kerjasama nya dan MoU itu perlu direalisasikan. Harapan capaiannya adalah meningkatkan kualitas dosen dengan cara mengevaluasi tri dharma dosen, penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di luaran kampus, yang akan menjadi indikator kelulusan akreditasi BAN-PT untuk menuju UNIKS unggul kedepannya,” kata Ely Susanti.

Editor: Mauladi Fachrian

Tinggalkan Balasan