Warga Protes Limbah, PT Tritonville dan Pabrik Sablon Saling Tuding

Megapolitan

Info Massa – Masyarakat karang anyar, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Banten, mengeluhkan pencemaran limbah yang membuat perubahan air di saluran got. Limbah cairan berwarna diduga keluar dari PT. Tritonville yang merupakan kawasan pergudangan.

“Pembuangan limbah tersebut biasanya dibuang di jam-jam tertentu. Limbah pergudangan yang tergabung di kawasan PT Tritonville ini sampai ke pemukiman masyarakat Karang Anyar. Bahkan saking sering dan meluasnya pembuangan limbah itu, kami terdampak bau yang menyengat,” ucap warga yang biasa di sapa bang Pele.

Menurut dia, dampak limbah dari kawasan PT Tritonville tersebut sangat tidak ramah lingkungan, sehingga hal itu pun dapat menyebabkan kondisi udara di kawasan pemukiman warga berubah menjadi tidak sehat karena aroma yang mengganggu.

Selain itu limbah yang dihasilkan atas kegiatan pergudangan tersebut juga terindikasi mengancam kesehatan warga dan lingkungan sekitar, karena diduga mengandung bahan kimia.

Sementara Ketua Forum Pemuda-Pemudi Neglasari (FP2N), Thoril Arfansyah menduga PT Tritonville belum memiliki penampungan dan pengolahan air limbah hingga akhirnya membuang ampas produksi ke saluran umum.

“Di duga PT Tritonville tersebut tidak memiliki pembuangan air,” ujar Thorik.

Perwakilan PT Tritonville yang berhasil dikonfirmasi, Tarmidzi, mengaku cairan limbah berwarna yang keluar dari pergudangan ke saluran/got lingkungan berasal dari salah satu perusahaan yang ada di kawasan tersebut, yakni PT Robbi Rajasa Jaya, sebuah pabrik sablon. Sehingga ia berkilah ampas produksi itu di luar tanggung jawabnya.

“Pembuangan limbah tersebut bukan dari pergudangan yang masih tergabung dalam tanggung jawab manajemen Tritonville, keluarnya limbah tersebut dari PT Robby sablon,” ucap Tarmidzi.

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Nurul, salah seorang perwakilan PT Robby yang memberikan keterangan bahwa cairan limbah berwarna yang dimaksud bukanlah sisa produksi yang dihasilkan oleh perusahaannya. Namun, dia menuding limbah itu justru keluar dari saluran PT Tritonville yang terhuubung langsung ke saluran lingkungan.

Nurul, mewakili tempatnya bekerja, merasa perusahaan sangat dirugikan oleh tudingan yang dilontarkan oleh perwakilan PT Tritonville.

“Keluar limbah tersebut bukan dari paralon pergudangan sablon akan tetapi paralon limbah itu keluar dari PT Tritonville, dan kami sangat dirugikan atas dugaan limbah ini,” Tutup Nurul. []

Tinggalkan Balasan