Info Massa – Penangkapan terhadap mahasiswa pendukung palestina di berbagai kampus Amerika Serikat rupanya belum berhenti. Teranyar, 75 demonstran dari 2 universitas mendapat represifitas aparat kepolisian.
Di Universitas Virginia di Charlottesville menyatakan 25 demontran ditangkap pada Sabtu 04/05 dengan alasan masuk tanpa izin buntut intervensi kepolisian yang membubarkan kemah solidaritas pro Palestina.
Mahasiswa dianggap kampus telah melakukan pelanggaran atas penyampaian unjuk rasanya. Di mana pihak rektorat melarang penggunaan tenda dan pengeras suara dalam melakukan demonstrasi.
Baca Juga: Tuntutan Mahasiswa Pro Palestina di Amerika Dikabulkan
“Tindakan kekerasan yang terjadi selanjutnya serta kegagalan untuk mengikuti arahan penegak hukum menyebabkan pertemuan itu dinyatakan sebagai melanggar hukum,” kata Universitas Virginia.
Kemudian 50 mahasiswa lainnya dari Institut Seni Chicago (SAIC) mengalami hal yang sama seperti demonstran di Kampus Virginia yang ditangkapi aparat kepolisian.
Pihak kampus menyatakan awlanya para mahasiswa memulai unjuk rasa dari Taman Utara Museum. Selanjutnya, mahasiswa diklaim dengan berbagai aksi yang dianggap semakin brutal.
“Dan seiring berjalannya protes, para pengunjuk rasa mengepung dan mendorong petugas keamanan serta mencuri kunci museum mereka, memblokir pintu keluar darurat, dan membarikade gerbang. Protes juga mulai meningkat di Michigan Avenue di luar museum,” demikian dikabarkan SAIC.
Kampus menawarkan berbagai solusi alternatif kepada demonstran. Mulai dari amnesti, sanksi akademik, tuduhan pelanggaran jika mereka setuju pindah lokasi dan melakukan pertemuan untuk membahas tuntutan mahasiswa.
“Setelah kurang lebih lima jam, kesepakatan tidak dapat dicapai,” demikian keterangan SAIC. []