Alasan Warga Pulau Rempang Tolak Pembangunan Eco City

Daerah

Info Massa – Warga Pulau Rempang dan Galang, Batam, hingga kini masih menolak keras proyek strategis nasional pembangunan kawasan Eco City. Eskalasi penolakan sudah sampai bentrokan dengan aparat, korban pun banyak berjatuhan.

Warga sejak jauh-jauh hari tidak sepakat atas pembangunan yang konon kabarnya dibiayai oleh investor dari Cina itu. Sayang keinginan mereka tidak bisa dipenuhi oleh negara, tahap pembangunan Eco City masih terus beroperasi.

Masyarakat merasa tidak punya perwakilan untuk menyampaikan kehendaknya. Tidak tahu kepada siapa mengadu dan melapor agar tanah yang mereka singgahi selama ini tidak dirubah menjadi kawasan Eco City.

Hingga pada waktunya, masyarakat bersepakat dan rela berkorban untuk turun ke jalan melakukan protes terhadap proyek strategis nasional pembangunan Eco City yang di dalamnya terdapat sebuah pabrik kaca raksasa.

“Jalan terakhir ya kami unjuk rasalah,” ungkap seorang demonstran, Hazrin.

Tak hanya masyarakat Rempang dan Galang saja yang menolak pembangunan megah tersebut. Aliansi pemuda se-Provinsi Riau juga mendukung penolakan pembangunan Eco City.

“Kami tak bisa diam lagi, kami menolak relokasi. Karena wilayah yang kami tinggali saat ini adalah tanah adat. Kami pun sudah turun temurun tinggal di sini,” ujar aktivis muda, Syamsuddin.

Pada prinsipnya, masyarakat tidak menolak investor masuk, terlebih untuk kemajuan wilayahnya. Namun mereka hanya meminta agar tanahnya yang merupakan peradaban tua yang memiliki situs sejarah itu tidak disentuh.

“Silakan saja. Kami tetap mendukung. Tapi kampung tua kami jangan diusik, karena memilki sejarah budaya yang panjang. Kepri ini kan luas. Bangunlah di tempat yang tak mengganggu pelestarian budaya dan sejarah,” tambah Syamsuddin. []

Tinggalkan Balasan