PSG Ukir Sejarah Juara Liga Champion Pertama | Tanah Dirampas, Petani Penggarap Di Jambi Tuntut Bhakrie Group Kembalikan Haknya | Andra Soni Terendah Dalam Tingkat Kepuasan 100 Hari Kerja Gubernur di Pulau Jawa | Pemuda Cisadane Timur Baru Terbentuk Serukan Lingkungan Sehat Lintas Daerah | 100 Narapidana Hukuman Tinggi Diterbangkan Ke Nusakambangan Karena Berulah |

Nasional

Beranda / Nasional / Ancam Bawahan Ke Papua, KPN: Risma Tukang Marah Tapi Suka Pencitraan

Ancam Bawahan Ke Papua, KPN: Risma Tukang Marah Tapi Suka Pencitraan

Oleh Admin • 16/07/2021 • 609

Jakarta – Direktur Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menyebut Menteri Sosial Tri Rismaharini sosok pemimpin yang seolah Tukang Marah tapi Gemar melakukan pencitraan.

Pernyataan itu dilontarkan Adib menyusul sikap Risma yang jengkel akibat bawahannya tidak terlihat dalam dapur umum di balai Wyataguna Bandung. Melainkan hanya terlihat pegawai Tagana dan lainnya tanpa adanya Aparatur Sipil Negara yang mewakili Kemensos.

“Sebagai Mensos, PR Risma berat. Kementerian Sosial ini penting, karena masyarakat juga tidak marah-marah. Jadi saya kira nanti Risma malah dibumbui tukang marah tukang pencitraan yang kontraproduktif,” ujar Adib.

Risma, menurut Adib, tidak perlu arogan dalam menangani permasalahan di masa pandemi ini. Masih banyak cara untuk mengingatkan anak buahnya.

“Karena kalau marah-marah, pesan yang sampai ke publik adalah dia (Risma) tertekan, emosional. Terus apa kabar rakyat ? Banyak yang tidak dapat bantuan dari Negara, apa perlu marah juga ?” Ujar Adib.

Baca juga: Warga Binaan Lapas Subang Panen Hasil Pertanian

Sementara dari segi sosial, Akademisi Unis Tangerang ini memandang Risma sudah berbeda dengan tugas Kemensos. Mengancam anak buahnya untuk dipindah tugaskan ke Papua membuat kesan daerah tersebut sebagai tempat buangan. Selain itu, lanjut Adib, ucapan tidak humanis Mensos bisa juga menimbulkan gejala sosial kedaerahan.

“Psikologi masyarakat Papua jadi terganggu. Seolah-olah Papua itu terbelakang, tempat penugasan kerja yang tidak enak. Ini kan tidak bagus,” ucap Adib.

Menteri Sosial, Tri Rismaharini saat mengunjung dapur umum di Bandung, Jawa Barat. (Foto/kompas.com).

Sebelumnya Mensos Risma marah lantaran bawahannya tak tampak di dapur umum. Sehingga ia mengancam anak buahnya untuk dimutasi ke wilayah Papua sebagai bentuk sanksi dari kewenangannya.

“Sekarang saya nggak mau lihat seperti ini, kalau saya lihat lagi, saya pindahkan ke Papua, saya nggak bisa mecat kalau nggak ada salah, tapi saya bisa pindahkan ke Papua sana teman-teman,” kata Risma.

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Raden Harry Hikmat menyampaikan, ucapan marah Risma hanya sebuah kalimat motivasi agar empati pegawai bisa meningkat dalam bertugas kala situasi pandemi. Tujuan lainnya, kata dia, supaya para ASN bisa bertugas dengan ikhlas jika mengharuskan keluar dari zona nyaman.

Baca juga: Kelapa Bulat Langka, Menteri Perdagangan Di Geruduk

“Seluruh pegawai harus mampu keluar dari zona nyaman, meninggalkan keluarga dan kenyamanan rutinitas yang dialami sehari-hari, untuk berperan mengatasi masalah sosial dari Aceh sampai Papua. Itulah yang dimaksudkan dengan pernyataan akan dipindahkan ke Papua, tempat yang paling jauh (dari Bandung) tapi masih di Indonesia,” kata Harry.