Banten Dan Jatim Jalin Kerjasama Perdagangan Serta Investasi

Banten

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menjalin kerjasama misi dagang dan investasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim).

Hal ini dilakukan demi meningkatkan bidang dagang dan investasi antar kedua provinsi tersebut.

Kerjasama yang ditandai dengan penandatangan Memorandum Of Understand (MoU) oleh dua kepala daerah antara Pj Gubernur Banten, Al Muktabar dan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

Adapun acara ini mengusung tagline “Misi Dagang dan Investasi” dimana berlangsung di Hotel Aston & Convention Centre Serang pada Senin (11/9).

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan provinsi Banten, Babar Suharso mengungkapkan bahwa penandatangan MoU kerjasama dengan durasi lima tahun ini berfokus pada perdagangan dan investasi.

“MoU selama lima tahun dan diturunkan menjadi TKS yang terbagi menjadi 10 OPD perjanjian antar dinas dimana terkait kerjasama untuk perdagangan dan industri,” ucapnya kepada Info Massa, Senin (11/9) malam.

Adapun MoU penandatangan perjanjian tersebut, lanjut Babar bernominal transaksi sebesar Rp 340,4 Miliar antar dua Provinsi.

“Dari Provinsi Banten sendiri dari Rp 340,4 Miliar berhasil menjual tiga komoditi sebesar Rp 28,4 Miliar dari hasil jual beli kedua daerah tersebut,” terangnya.

Sementara dari jenis perdagangan yang dilakukan Provinsi Banten jual berupa barang dan jasa.

“Alhamdulillah produk kita yang laku diantaranya beras ungu, promosi bersama untuk hotel, serbuk pelek yang dicetak yang digunakan untuk bahan bakar dan biasanya untuk ekspor,” katanya.

Ia pun menjelaskan bahwa perjanjian antar kedua provinsi ini khususnya dari Banten lebih kepada bahan baku penolong.

“Sebetulnya perdagangan Banten Jatim itu lebih di dominasi khususnya bahan baku penolong dimana lebih ke polimer dan bahan baku besi. Dan untuk Banten sendiri surflus, karena neracanya lebih tinggi banten makanya Jatim melakukan misi dagang ke Banten agar balance,” paparnya.

Ia juga menyampaikan dari hasil perjanjian kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi antar kedua provinsi.

“Dengan adanya ini semoga kedepannya berjalan dengan balance untuk lima tahun kedepan agar diharapkan membentuk kolektifitas perdagangan dan industri antara Banten dan Jatim,” pungkasnya. []

editor: A. Rosyid Warisman

Tinggalkan Balasan