Data Penderita TBC Jakarta dan Tips Pencegahan Sejak Dini

Megapolitan

Info Massa – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta merilis data penderita TBC pada tahun 2023. Jumlahnya sekitar 60.420 terdiri dari berbagai jenis kasus yang ada.

Seperti pada 59.217 di antaranya merupakan kasus TBC kategori sensitif obat (SO) dan 1.203 atau 2 persen lainnya adalah kasus TBC resisten obat (RO). Di mana, TBC SO ialah kondisi bakteri mycobacterium tuberculosis masih sensitif terhadap obat anti TB (OAT). Sementara TBC RO merupakan kondisi bakteri yang telah mengalami kekebalan terhadap obat anti TB.

Adapun penanganan terhadap penderita kasus TBC SO sudah mencapai angka 86 persen dari target 95 persen sudah mendapatkan pengobatan.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspiawati berpesan kepada masyarakat agar tidak sungkan melakukan pemerikasaan ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala TBC seperti batuk berdahak atau tidak berdahak yang berkepanjangan.

Kemudian gejala lainnya yaitu mengalami demam dan meriang dalam jangka waktu yang panjang, merasakan sesak napas dan nyeri pada dada lalu disertai menurunnya berat badan.

Ciri lainnya juga bisa mengalami batuk berdarah, menurunnya nafsu makan dan mengeluarkan keringat pada malam hari meskipun tidak melakukan aktivitas. hal tersebut menurut Ani bisa dikatakan masuk dalam gejala TBC.

Untuk itu, Ani memberi saran kepada masyarakat agar patuh menggunakan masker saat berada di tengah kerumunan sebagai langkah awal antisipasi menularnya TBC. Sebab, kata dia, penyakit tersebut sejauh ini masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia, khususnya Indonesia.

“Saat penderita TBC batuk atau bersin tanpa menutup mulut, bakteri akan tersebar ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet),” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati, dikutip dari antara, Selasa 26/03.

Ani menerangkan, bakteri penyebab TBC yakni mycobacterium tuberculosis bisa menyebar melalui percikan dahak pasien saat batuk atau bersin tanpa menutup mulut. Lalu bakteri ini mampu bertahan di udara selama berjam-jam pada ruangan yang lembap dan gelap sebelum akhirnya terhirup oleh orang lain.

Terakhir, pencegahan lainnya harus memastikan sirkulasi udara di rumah dalam kondisi baik, tersorot sinar matahari dan jangan lupa mengkonsumsi obat. []

Tinggalkan Balasan