Info Massa – Solidaritas Mahasiswa Demokrasi Tangerang atau Somasi bersama masyarakat Kosambi menggelar demonstrasi terhadap operasional truk tanah.
Aksi massa itu dilakukan di depan komplek Duta Permai pada hari selasa (26/09/2023) sore.
Pantauan di lokasi, massa melakukan demonstrasi sebagai buntut dari kecelakaan yang menewaskan bocah berusia 7 tahun di kawasan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.
Koordinator Aksi, Yanto, menegaskan bahwa demonstrasi hari ini sebagai respon masyarakat atas mobil tanah yang tidak pernah ditertibkan. Selain itu meneriakkan aspirasi korban yang tidak pernah diperhatikan.
“Oleh karenanya kami menuntut pemkab tangerang agar membuat perda tentang jam oprasional juga mencabut izin lalu lintas pengembang yang diterbitkan oleh pemerintah,” kata Yanto usai demonstrasi.

Salah seorang Ketua RT di Salembaran sangat menyayangkan kejadian laka lantas yang sering kali terulang dikarenakan beroperasinya truk tanah merah yang sudah terlalu banyak memakan korban.
Menurutnya, Dishub dan Satpol PP Kabupaten abai terhadap Perbup nomor 47 tahun 2018 tentang pengawasan dan monitoring operasional truk tanah.
“Kami masyarakat sekitar kawasan pantura tidak anti dalam pembangunan dan kami sangat bangga, karena dengan adanya pembangunan di suatu daerah maka perekonomian daerah tersebut akan maju,” ungkapnya.
Camat Kosambi pun turut terjun bersama massa berdemonstrasi merespons kenakalan truk tanah yang kerap kali berulah.
“Aksi saat ini karena merespon kejadian kecelakaan kemaren di Teluk naga pangkalan. Namanya di jalan hal apapun akan terjadi, maka aspirasi ini harus dibawa kepada Pemerintah Daerah,” kata Camat Kosambi, Dadang.
“Ini pun sebagai evaluasi saya dan saya sangat menghargai mereka karena saya juga bagian dari mereka,” tambahnya.
Dadang meneruskan, peristiwa kecelakaan ini sebagai bentuk pelanggaran Perbup yang harus dikenakan sanksi oleh pimpinan atau PJ Bupati dan tidak mungkin Pemerintah Daerah mengabaikan hal ini,” tegasnya.
Sementara untuk rencana penutupan portal akan dikaji oleh pihak Kecamatan. Pasalnya, kata Dadang, kosambi merupakan daerah pergudangan dan perindustrian.
“Mobil-mobil truk yang mengangkut barang bagaimana nanti? Menghambat perekonomian, dan kami juga perlu menjaga stabilitasnya,” tutupnya Dadan. []
Editor: Mauladi Fachrian