Banten – Jurnalis Blogger Penulis Indonesia (JBPI) menggelar kegiatan acara ‘Pelatihan Jurnalistik Pemuda & Mahasiswa Banten Melawan Hoax’. Acara ini dilaksakan pada Selasa, 5 Juli 2022 dan diselenggarakan di kawasan Gedung Kadin Serang Banten.
Di acara tersebut, pastinya akan menumbuhkan para pejuang yang akan melawan informasi yang bersifat toxic (beracun) atau istilah hari ini adalah Hoax. Dalam kesempatan giat tersebut dihadiri oleh para pembicara yang memiliki pengalaman dalam dunia jurnalistik lebih dari satu atau bahkan dua dekade lamanya.
Akhmad Yuslizar, pembicara utama dalam acara tersebut merupakan mantan jurnalis di JawaPos yang juga adalah aktivis 98 memaparkan bagaimana cara melawan berita dan informasi yang tidak benar.
“Ketika kita melihat ada suatu berita yang kita rasa hoax, langkah pertama yang harus dilakukan adalah cek di portal media mainstream. Kemudian lihat kredibilitas media yang memberikan informasi tersebut,” Jelas, Yos sapaan akrabnya.
Pembicara lainnya yang juga masih aktivis 98, Muhammad Sopyan menyampaikan bahwa di era hari ini semua bisa menjadi jurnalis.
“Tanpa disadari, kita-kita ini yang memiliki sosial media sudah bisa disebut sebagai jurnalis. Karena dalam sosmed kita bisa berbagi berita serta informasi,” Ungkap Sopyan.
“Namun, setiap jurnalis harus memegang teguh kaidah jurnalistik, tidak asal memberikan informasi agar tidak menimbulkan hoax,” Tambahnya.
Dalam acara yang sama, pembicara selanjutnya Aziz yang sudah belasan tahun bergelut di dunia Jurnalis bisa dipercaya publik karena melakukan campaign yang berlipat ganda.
“Hati-hati pada berita hoax, sebab berita yang tidak benar jika diulang dan disebarkan secara otomatis akan menjadi benar. Padahal itu hoax,” Kata Azis.
Pewarta asal Transcorp itu menambahkan bahwa masyarakat harus jeli dalam menerima dan membaca informasi. Sehingga, kata Azis, akan terlihat mana berita yang nyata ataupun yang bohong.
“kita semua sebagai pemilik akal sehat harus mampu memilah informasi mana yang aktual dan hoax,” Tutupnya.
Editor: Mauladi Fachrian