Keyakinan Yang Berbeda Tidak Akan Mengubah Kesamaan Sebagai Manusia

Opini

Oleh : Islah Bahrawai/Direktur Jaringan Moderat Indonesia

Opini – Setiap Desember kita terlibat dalam drama perbincangan yang menunjukkan bahwa beragama kita masih sangat visual. Kita ingin terlihat karena beragama, sekaligus beragama karena terlihat.

Jarang sekali kita beragama karena hakikat. Kita yang menolak – ataupun yang mendukung fatwa itu – punya alasan masing-masing. Secara pribadi saya selalu beranggapan bahwa mengucapkan “Selamat Hari Natal” adalah pernyataan sukacita sosial dan harmoni antar manusia, bukanlah deklarasi transendental.

Soal “khilafiyah” jika selalu diperdebatkan tidak akan pernah mencetak maslahat. Hanya membangun tradisi “penegangan urat leher” yang tak ada habisnya.

Selama bertahun-tahun saya mengucapkan selamat hari raya keagamaan kepada siapapun dan tak pernah sedikitpun keimanan saya beringsut. Bagi saya agama bukanlah sekat muamalat, dan pada sisi lain keimanan adalah kanal yang sangat privat.

Dengan beragama bukan berarti kita menjadi makhluk dalam kotak yang harus terborgol oleh disparitas.

Soal fatwa pelarangan ucapan “Selamat Natal” menurut saya adalah hukum kausalitas yang sangat relatif, di mana maslahat dan mudlaratnya pada setiap orang berbeda-beda. Sementara fatwa itu sendiri berangkat dari yurisprudensi yang disepakati melalui tafsir-tafsir sepihak.

Jika berbicara soal tafsir, maka kita harus berbicara soal ambiguitas interpretatif dengan pengalaman kognitif setiap manusia yang berbeda. Siapapun boleh saja meyakini kebenaran fatwa pelarangan itu jika dengan sekedar ucapan lalu merasa keimanannya dirampas orang lain.

Agama itu bukan sarana pertempuran yang mengganggap setiap perbedaan adalah lawan. Jika dengan beragama – bahkan dalam urusan budaya sekalipun – kita enggan saling berbagi, maka kita sama saja menganggap Tuhan telah memberikan takdir-takdir keyakinan sebagai alat pemecah belah manusia. Tujuan beragama bukan itu.

Agama adalah koordinat mengenal Tuhan, bukanlah alat untuk membuat manusia tidak saling berhubungan. Ucapan hari keagamaan bukan ritual, ia budaya. Santai saja.

Selamat hari Natal dan Tahun Baru bagi siapapun yang merayakannya. God Bless You.

29 thoughts on “Keyakinan Yang Berbeda Tidak Akan Mengubah Kesamaan Sebagai Manusia

  1. Hey I know this is off topic but I was wondering if you knew of any widgets I could add
    to my blog that automatically tweet my newest twitter updates.
    I’ve been looking for a plug-in like this for quite some time and was hoping maybe
    you would have some experience with something like this.
    Please let me know if you run into anything.
    I truly enjoy reading your blog and I look forward to
    your new updates.

Tinggalkan Balasan