Info Massa – Berbicara Pacu Jalur memang didengar tidak asing lagi di telinga masyarakat Riau, Kuansing Khususnya dan Indonesia umumnya.
Pacu jalur ini adalah sebuah tradisi yang diadakan setiap tahunya oleh masyarakat Kuantan Singingi. Meskipun dikatakan sudah dikatakan mendunia, namun setiap usai pacu jalur diselenggarakan sering mendapat kritikan dari berbagai kalangan.
Salah seorang pengamat lingkungan, Rahmad Dani, menyayangkan masih banyaknya sampah-sampah yang hanyut di sungai Batang Kuantan pascagelaran pacu jalur.
“Sangat kita sayangkan, Sampah masih terlihat di sepanjang batang kuantan. Saya pun menyaksikan di live streaming selama pacu jalur berlangsung, masih banyak sampah yang hanyut di sungai Batang Kuantan,” ucap Rahmad Dani saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Senin (28/08/2023).
Rahmad Dani selaku pengamat lingkungan menilai, selagi masih ada sampah di sepanjang sungai Batang Kuantan, pacu jalur tidak bisa dikatakan event nasional, apalagi disebut mendunia.
“Pacu jalur ini tidak bisa dikatakan event nasional, karena sampah adalah salah satu penilaiannya, apa lagi ajang internasional yang katanya mendunia. Yang kita khawatirkan jika masalah sampah ini terpantau oleh lembaga lingkungan hidup internasional, bisa-bisa pacu jalur kena sanksi dan teguran oleh pihak internasional,” terang Rahmad Dani.
Lebih lanjut Rahmad Dani menjelaskan, selain melestarikan budaya pacu jalur yang telah mendunia, masyarakat mendukung program-program yang telah dibuat oleh Pemerintah Kuansin. Misalnya seperti Kuantan minim sampah, namun dirinya menilai program yang dibuat Pemda Kuansing tahun ini kurang berjalan maksimal, tidak seperti tahun 2019 silam.
“Kita sangat mendukung program yang dibuat Pemda Kuansing, jika berkaca 2019 silam ada namanya program dari rekan-rekan penggiat lingkungan yaitu Kuantann zero sampah, mereka turut andil dalam perayaan pacu jalur di masa itu yang di suport opeh DLH. Mereka turun ke batang kuantan untuk mengais sampah di sepanjang arena pacu jalur. Saya menilai, pada tahun ini pemerintah juga membuat program yaitu Kuantan Minim Sampah. Sudah ada upaya lansung dari pemerintah untuk hal sampah ini, tetapi belum berkerja dengan maksimal,” tutup Rahmad Dani. []
Editor: Mauladi Fachrian