Nada Miring Netizen Soal Pacu Jalur Kuansing

Daerah

Festival pacu jalur Kuansing yang merupakan kegiatan tradisional dinyatakan sudah berakhir. Namun demikian tidak semua pihak merasa puas melainkan masih terdapat nada miring dari sejumlah netizen.

Pacu jalur yang telah berumur satu abad lebih, dengan perkembangan zaman telah banyak perubahan yang begitu drastis. Kali ini, peringkat pertama resmi direbut oleh Tuah Keramat Sialang Soko dari Setako Raya Peranap INHU.

Namun banyak juga kejanggalan dalam perubahan tersebut, salah satunya cara penilaian untuk tukang tari jalur.

Dalam group WAG hingga Group Facebook Para netizen menyampaikan,

“Jitu tidak punya tukang tari di haluannya, kok dapat juara satu tukang tari,” Ucap Netizen sembari ngakak dari hasil pantauan infomassa, Jumat 26 Agustus 2022.

Para netizen facebook itu mengatakan agar kedepannya tak usah diadakan penilaian yang membuat perkelahian para supporter.

Sebab, tidak ada standar penilaian yang baku, semata-mata berdasarkan emosional panitia saja.

Misalnya, untuk tukang tari/togak luan terbaik standarnya bagaimana? Apakah jalur yang tukang tari tak pernah jatuh atau menjatuhkan diri selama berpacu? Atau cukup dinilai saat jalur menuju pancang start? Atau dinilai saat pawai?” Ucap Rizky ‘Mamaxz’ mancalidit membalas Postingan Putra Kuatan dalam kolom komentarnya di Infomasi Pacu Jalur (IPJKS).

“Dan banyak standar yang harus dikedepankan untuk independensi panitia, kalau sekarang orang banyak menilai lebih banyak jalur yang lebih dari yang diumumkan kini, tapi semua itu tak terlepas dari Rizki masing-masing jalur,” timpalnya.

Editor: Mauladi Fachrian

Tinggalkan Balasan