Patuhi Aturan Protokol Kesehatan, Pospera Tunda Demo BUMN

Nasional

Jakarta – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Mustar Bona Ventura Manurung menyampaikan bahwa rencana aksi massa di depan gedung BUMN pada Senin 23 Maret 2020 untuk menuntut klarifikasi pernyataan Arya Sinulingga untuk sementara waktu di tunda.

Pembatalan demonstrasi dari Pospera itu disampaikan Mustar untuk seluruh kadernya melalui surat edaran No. 103/SE.DPP/XI/2020 tertanggal Minggu, 22 November 2020.

“Penundaan sudah kami sampaikan secara resmi kepada seluruh jajaran POSPERA,” kata Mustar melalui keterangan yang diterima infomassa, Minggu 22 November 2020.

Aktivis 98 ini menjelaskan penundaan aksi tersebut karena menimbang aturan protokol kesehatan dan juga keselamatan masyarakat, khususnya di jajaran kader Pospera. Meskipun, kata Mustar, Fitnah yang dilontarkan Arya Sinulingga kepada relawan Jokowi itu sebetulnya sudah tidak bisa ditolerir lagi.

“kesehatan adalah yang terutama. Kemarahan kami pada Arya Sinulingga tidak bisa mengalahkan Cinta kami pada kesehatan Rakyat,” ujar Mustar.

Lebih jauh mantan mahasiswa UKI ini menerangkan bahwa keputusan itu diambil setelah pihaknya mendapat masukan dari berbagai pihak antara lain, kawan kawan Dokter, Kepolisian dan istana. Namun Mustar menegaskan, penundaan ini bukan berarti pembatalan menuntut Jubir BUMN, Arya Sinulingga.

“Aksi ini tidak batal tapi ditunda sampai keadaan membaik. Ada kemungkinan kita akan lakukan aksi2 di kota masing masing dalam beberapa waktu ke depan,” tegas Mustar.

Mustar menerangkan sejumlah aksi dan pengaduan ke polisi yang sudah dilakukan oleh Pospera di berbagai daerah merupakan hal penting. Tidak hanya sebatas memberikan efek jera saja.

Mustar juga menyebutkan, rencana aksinya ke BUMN yang pertama untuk memastikan apakah ucapan Arya Sinulingga itu merupakan pernyataan pribadi atau memang pernyataan mewakili menteri BUMN.

Kedua, Pospera ingin memberi pelajaran kepada Arya tentang hakekat Demokrasi. Dimana, kata Mustar, Demokrasi tidak bisa dibangun di atas fitnah, hoax dan kebencian.

Kemudian yang ketiga, Relawan Jokowi ini ingin mendidik Arya untuk belajar membaca agar punya data sebelum berbicara. Sehingga, tegas Mustar, kerasnya suara Jubir BUMN bisa dibarengi dengan kuatnya data.

Lalu yang Keempat, Pospera mau mengajarkan Arya untuk menyadari bahwa dia di bayar oleh negara untuk bekerja bukan untuk menyebarkan fitnah. Terlebih, Mustar menyinggung, banyak BUMN saat ini dalam keadaan sekarat dengan hutang yang bertumpuk, kerugian dimana mana dan melakukan banyak PHK massal.

Tinggalkan Balasan