Di kota yang berjuluk ‘Akhlaqul Karimah’ ini banyak persolan yang seyogyanya tidak selaras dengan semangat jargon tersebut, salah satunya aktivitas prostitusi yang masif.
Prostitusi yang berkegiatan di Apartemen Aeropolis, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang bukan lagi rahasia umum karena aktivitas yang berkedok tempat penginapan ini sudah beroperasi lama.
Thorik Arfansyah, Ketua Forum Persatuan Pemuda Neglasari (FP2N) menyesalkan sikap daripada stakeholder yang dinilai lemah dalam penegakkan perda pelacuran.
“Aktivitas yang berlangsung di Aeropolis seperti diorganisir dan dibentengi oleh oknum-oknum terkait. Bagaimana tidak, kegiatan tersebut kan sudah berangsur lama, tapi seperti dengan sengaja dibiarkan,” kata Thorik Arfansyah kepada Info Massa, Selasa (27/2/2024).
Lanjut Thorik menyebut tidak ada keseriusan dari pemerintah Kota Tangerang dalam memberantas prostitusi.
“Bukan saya tidak tahu, saya orang Neglasari. Saya tahu langkah-langkah yang telah dilakukan oleh penegak terhadap Aeropolis seperti apa, yang jelas itu hanya sebatas pengguguran kewajiban aja terkait perda, belum ada langkah-langkah serius sejauh ini,” tegas Thorik.
Dirinya menduga adanya campur tangan pihak tertentu atas aktivitas prostitusi yang berlangsung di Aeropolis yang dinilai kebal hukum.
“Saya sudah kontak Kasatpol PP, jawaban dia kalau pihaknya sudah melakukan patroli. Padahal yang kita butuhkan itu sikap tegasnya, sejauh ini sikap tegas yang seperti apa toh bisa kita lihat aktivitas disana bar-barnya bukan main,” ucap Thorik.
Thorik menyampaikan jika Kota Tangerang belum pantas menyandang kota Akhlaqul Karimah.
“Jika melihat kondisi begini, tidak pantas banget di sebut Akhlaqul Karimah. Kota Tangerang mau kaya Sarkem atau gang Dolly kali, pemerintah disana saja mampu menutup aktivitas yang dinilai merusak moral. Kalau disini sengaja dibiarkan,” pungkasnya []