Soal Isu Pemotongan Dana Hibah MTs: Ketua DPRD Kabupaten: Tidak Benar

Tangerang Raya

Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Kholid Ismail akhirnya buka suara menjawab tudingan kepada dirinya tentang dugaan pemotongan dana hibah 16 madrasah yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tangerang tahun anggaran 2022.

“Saya, pada hari ini, dalam rangka untuk mengklarifikasi terkait dengan pemberitaan yang muncul beberapa hari lalu, terkait dengan beberapa media yang sudah memberitakan tentang laporan (dugaan pemotongan dana hibah),” kata Kholid Ismail, kepada awak media saat konferensi pers, di Ruangan Rapat Bersama Gedung DPRD Kabupaten Tangerang, Jumat (16/12/2022).

Kholid Ismail menegaskan, bahwa pemberitaan yang diberitakan oleh tujuh media, terkait dugaan pemotongan dana hibah yang bersumber dari APBD dan pokok pikiran (pokir) DPRD, itu tidak benar dan fitnah.

“Sekali lagi, tidak benar dan fitnah. Karena, saya tidak pernah bertemu dengan para penerima. Dan ketemuan itu baru sekali-kalinya pada saat saya melakukan reses. Karena dalam ruang menampung aspirasi itu, saya menggunakan ruang-ruang yang sudah dipersiapkan secara konstitusi atau secara hukum,” kata Kholid Ismail.

Pertama, lanjutnya, adalah ruang musyawarah rencana pembangunan (musrenbang). Ke dua, ruang temu wicara
Dan ke tiga, adalah ruang reses.

Maka, pada saat reses, hampir 24 madrasah yang minta untuk dibangun sekolah mereka melalui APBD. Selanjutnya, ia menuangkan dalam reses dan dianggarkan

“Setelah itu, saya tidak tahu-menahu, kapan itu cairnya. Kapan itu diambilnya,” kata Kholid Ismail.

Lalu diketahui, bahwa proses pembangunan madrasah sedang berjalan. Nanti pun dari dinas terkait pasti akan meminta pelaporan LPJ (laporan pertanggung jawaban), terkait dengan peruntukan anggaran dana hibah.

“Dan, tidak ada intervensi sama sekali dari saya secara pribadi terkait dengan anggaran itu,” ujarnya.

Sekali lagi, dirinya tekankan bahwa berita yang belum lama muncul di beberapa media, itu adalah fitnah dan subjektif karena beriringan dengan penghargaan kepada dirinya dari Seven Media Asia Indonesia Global Award.

“Satu hari setelah muncul berita penghargaan, kemudian langsung muncul pemberitaan terkait fitnah itu. Maka, saya lihat ini ada sebuah desain sengaja untuk membunuh karakter seseorang maupun saya secara pribadi. Karena, engga berselang satu hari pemberitaan muncul penghargaan terkait legislator terbaik versi Seven Media Asia. Ini berita (fitnah) itu muncul tanpa ada klarifikasi,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan