Suhardiman Amby Balas Hinaan Mantan Wakil Bupati Kuansing Zulkifli

Daerah

Plt Bupati Kuansing Suhardiman Amby membalas tudingan mantan Wakil Bupati Zulkifli yang menilainya tidak konsisten dan ikhlas dalam menjalankan roda pemerintahan.

“Itu namanya manepuk air didulang, semua yang dibangun dia pada masa dahulu, sekarang bermasalah. Hanya beberapa yang bisa dimanfaatkan, orang terjebak. Dugaan beliau Membocorkan rahasia pemerintah ke pihak lain, bahkan dugaan memberikan data pemerintah ke pihak lain,” kata Suhardiman Amby, Minggu 2 Oktober 2022.

“APH hingga banyak para pihak aparatur ASN berurusan dengan lembaga yudikatif, gegara bocornya dokumen data dari beliau. Jadi istirahatlah beliau jadi orang tua yang bijaksana, berhenti jadi tukang buli (Alias Pitona), tambah Suhardiman Amby.

Dikatakan Suhardiman Amby, aset-aset pada masa-masa Zulkifli menjabat yang bermasalah pada saat ini di antaranya Hotel, Gedung Abdurraf, Pasar rakyat, Pasar moderen, UNIKS, Kebun sawit sungkai, tugu, dan puluhan bidang pengadaan tanah Pemda.

“Saya berharapan kiranya kepada seluruh elemen dan seluruh kawan-kawan ikut mengawasi dan mendorong, agar tuntas semuanya tahun ini, untuk sementara kita tukang cuci piring sekarang,” terang Suhardiman.

Lebih lanjut Suhardiman mengatakan yaang memang tidak cukup bukti perkaranya mangkrak akan diurus oleh pihaknya agar di SP3 kan. Agar aset bisa dimanfaatkan dan untuk yang cukup bukti atau ada novum baru diminta segera diputus pihak yudikatif, agar tidak menggantung nasib orang.

“Dan jelas status orang yang diduga dan status aset yang dijadikan BB, hilirnya adalah asetnya bisa kita manfaatkan, yang selama ini asetnya terlantar, tidak terurus dan tidak bisa dimanfaatkan,” ucap Suhardiman Amby.

Kemudian, lanjunya, soal tudingan terhadap pemberhentian sementara dan pemberian sanksi pegawai jangan dikait-kaitkan dengan kegiatan (Bagian dari reformasi Birokrasi) soal adanya urusan kegiatan yang terhenti prosesnya.

“Jangan dikait kaitkan. Untuk perbaikan mental dan moral aparatur (reformasi birokrasi) Jangankan 40 M, 40 T pun harus dihentikan agar uang negara bisa diselamatkan dan tidak ada masalah hukum di kemudian hari,” tutur Suhardiman Amby.

“Di era kita jangan samakan dengan era dia yang semuanya bisa dia diatur. Sekarang era digital semua serba canggih. Semua terkoneksi ke Jakarta dan bisa diawasi, yang coba main-main dengan uang rakyat akan kita sikat,” tegas Suhardiman Amby. []

Editor: Mauladi Fachrian

Tinggalkan Balasan