Megapolitan
Beranda / Megapolitan / Berdampingan Dengan AirNav Indonesia, Pemukiman Warga Selalu Dilanda Banjir Saat Hujan Datang

Berdampingan Dengan AirNav Indonesia, Pemukiman Warga Selalu Dilanda Banjir Saat Hujan Datang

Info Massa – Sejumlah warga Kelurahan Karang Anyar Keluhkan genangan air yang berasal dari saluran drainase yang terputus setiap hujan tiba.

Pasalnya saluran drainase tersebut berlokasi berdampingan dengan tembok pembatas perusahaan BUMN AirNav Indonesia, Kota Tangerang.

Dalam pantauan awak media, terlihat tidak adanya saluran pembuangan air yang mengalir langsung ke anak sungai aliran irigasi Cisadane.

Salah seorang warga yang berinisial F mengatakan jika terputusnya saluran drainase sudah berangsur lama.

“Saya resah dengan kejadian seperti ini, setiap kali hujan pasti saya harus merasakan banjir,” ungkap F kepada Info Massa, Jum’at (13/6).

100 Narapidana Hukuman Tinggi Dipindahkan ke Nusakambangan

Adapun kerapkali banjir melanda yang disebabkan oleh melubernya saluran drainase ini, warga selalu melalukan penanganan darurat.

“Ditangani darurat oleh warga secara swadaya dengan lembaran seng dan bata,” katanya.

Ditempat yang berbeda Ketua Forum Persatuan Pemuda Neglasari (FP2N) Thorik Arfansyah menyoroti terputusnya saluran drainase yang ada di lingkungan warga.

“Masalah ini bukan hanya soal genangan air, ini adalah soal keberpihakan institusi terhadap lingkungan,” ucap Thorik yang akrab disapa Doyok saat dikonfirmasi.

Menurut Thorik, telah adanya pembiaran atas terjadinya kondisi yang buruk ini.

Azmi Ke Fadli Zon Soal Penghilangan Pemerkosaan: Maaf dan Mundur Tidak Cukup

“Kami mendesak agar AirNav Indonesia, bersama pemerintah daerah, bertanggung jawab penuh dalam membangun sistem drainase,” tegas Thorik.

Lanjut Thorik menduga jika AirNav Indonesia saat pembangunan berlangsung tidak mempertimbangkan aspek saluran pembuangan air.

“Jadi jelas konsekuensi berdirinya bangunan harus disertakan adanya saluran pembuangan, terlebih ini kan mepet temboknya (AirNav) jadi masalah jika memang sedari awal tidak dibuatkan,” pungkasnya.[]

Editor: A Rosyid Warisman

Adian Ungkap Biaya Kelumrahan Aplikator Transportasi Online 8,9 Trilyun

Komentar

Tinggalkan Balasan

× Advertisement
× Advertisement