Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) AJOI Kuantan Singingi, Yendri, menilai plt. Bupati Suhadirman Amby dan Kepala Dinas Pariwisata Azhar Ali, cari perhatian alias caper dihadapan Sandiaga Uno.
“Dalam acara pembukaan hari pertama, hanya hilir sebanyak 20 kali, namun setiap jalur wajib hadir secara keseluruhan untuk mengikuti parade dan kontes jalur. Jika tidak mengikuti, maka jalur tersebut akan didiskualifikasi dan tidak bisa mengikuti pacu jalur tahun 2022 di tepian Narosa,” Urai Yendri.
Namun, kata Yendri, apakah Plt Bupati dan Kadis Pariwisata serta panitia berpikir, bahwa untuk satu hari pacu jalur di Teluk Kuantan tersebut setiap jalur menggelontorkan dana tidak sedikit, namun mereka tidak berpacu pada hari tersebut.
“Tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan, biaya transportasi anak pacuan, biaya makan, biaya minum, dan berbagai kebutuhan lainnya. Seharusnya Bupati tau nasib masyarakatnya, bukan hanya sekedar ingin tampak meriah di hadapan menteri Parekraf bapak Sandiaga Uno, justru ekonomi masyarakat semakin merosot,” Terang Yendri.
Padahal, kata Yendri, pada tahun sebelumnya (2019) juga dilaksanakan parade dan kontes pacu jalur, namun setelah itu hilir demi hilir tetap dilaksanakan, tidak disambung besok keesokan harinya.
“Saya rasa, mereka hanya memikirkan nama mereka saja, padahal dulu, yang turun bukan saja menteri, bahkan Presiden Republik Indonesia Bapak Jokowi, tidak sebegitunya,” ungkap Yendri.
Diketahui, pada tanggal 21 Agustus, acara pembukaan pacu jalur event nasional tersebut dibuka langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, kemudian dihadiri Wamen Agraria dan Tata Ruang (ATR) Indonesia Raja Juli Antoni, Gubernur Riau Syamsuar, Plt Bupati Kuantan Singingi Suhardiman Amby dan seluruh Forkopimda Kuantan Singingi.
Editor: Mauladi Fachrian