Taluk Kuantan – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau, Mardianto Manan menegaskan pelantikan Datuk Tonga dan Tomo tidak boleh dipandang sebelah mata. Pasalnya, aturan adat merupakan pedoman dasar bagi masyarakat itu sendiri.
“Karena kita tahu hukum-hukum positif yang ada di negara ini kita tahu itu berasal dari aturan Adat. Tidak ada undang-undang 1945 Permen, Perpres sampai kebawahnya kalau tidak dimulai dari aturan Adat. Mari kita hidupkan lagi Adat yang ada di kampung kita agar pangian tidak dipandang sebelah mata,” kata Mardianto Manan kepada infomassa, Sabtu 15 Januari 2021 dalam sambutannya.
Lebih lanjut Mardianto mengatakan, dengan adanya acara seperti ini kita mampu menjalin silaturahmi dengan baik, mungkin kita jarang bertemu pada hari-hari lain dan pada hari ini kita mampu dipertemukan. Semoga acara-acara seperti ini sering kita lakukan guna untuk mempererat ukhuwah antar sesama.
“Saya berharap di acara berikutnya kita dapat berkumpul kembali untuk bercerita perihal Nagori dan masih banyak hal yang lain lagi yang musti kita bicatakan,” ucap Mardianto Manan.
Disamping itu, PLT. Bupati Kuantan Singingi Suhardiman Amby mengucapkan terima kasih atas undangan dari masyarakat Pangean dalam acara pelantikan Datuak di rumah suku ini. Ia akan mengoptimalkan agar kepengurusan adat sampai pada tingkat Desa. Tak hanya itu, dia pun ingin Sumber Daya Manusia (SDM) dalam struktur itu bisa mendapatkan honorarium.
“Insya Allah pembentukan datuk-datuk ini akan kita coba bentuk sampai ke tingkat Desa dan insya Allah akan kita gaji. Masalah gaji nanti akan coba kita anggarkan,” tutup Suhardiman.
Diketahui, acara pelantikan Datuk Tonga dan Datuk Tomo dilaksanakan di rumah Adat Suku Melayu, bertepatan di Koto Pangian. Adapun seumlah tamu undangan yang hadir adalah PLT. Bupati Kuantan Singingi Suhardiman Amby, anggota DPRD Provinsi Riau Mardianto Manan dan juga Lembaga Adat Melayu Riau ( LAMR).
Editor: Mauladi Fachrian
