Nasional
Beranda / Nasional / Demo Besar-besaran Taxol dan Ojol, 5 Tuntutan

Demo Besar-besaran Taxol dan Ojol, 5 Tuntutan

Info Massa – Sekitar 5000 ribu pengemudi ojek online (ojol) dan Driver Taksi online (Taxol) menggelar demonstrasi di Istana Negara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), gedung DPR RI hingga lokasi yang berhubungan dengan aplikator di Jakarta mulai pukul 13.00 WIB, Selasa (20/5) hari ini.

Ketua Umum Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono mengatakan aksi ini akan diikuti oleh ojol dan taksi online dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Cirebon, Palembang, Lampung, hingga Banten Raya.

“Massa Demontrasi R2 gabungan R4 akan menyebar ke seluruh wilayah kota Jakarta secara masif mencari lokasi-lokasi berkaitan dengan tempat layanan perusahaan aplikasi,” kata Igun.

Demo Taxol dan Ojol hari ini dipicu oleh kekecewaan pengemudi terhadap besarnya potongan pendapatan oleh aplikator yang diklaim mencapai hampir 50 persen. Nilai tersebut melebihi batas maksimal 20 persen yang diatur dalam Kepmenhub KP No.1001 Tahun 2022.

Selain itu, para pengemudi juga menolak berbagai skema tarif “hemat” seperti aceng, slot, dan prioritas yang dianggap merugikan mitra.

Warga Binaan Lapas Subang Panen Hasil Pertanian

“Semua bentuk partisipasi adalah wujud dukungan salam hormat kami kepada seluruh yang terlibat dalam aksi. Demi perjuangan kita bersama,” tutur, Koko, Ketua Aspedarin.

Adapun aksi ini dilakukan untuk memprotes aplikator yang dianggap telah melanggar peraturan pemerintah. Oleh karena itu, mereka membawa 5 tuntutan.

Pertama, meminta Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menjatuhkan sanksi tegas kepada perusahaan aplikasi yang melanggar regulasi, yaitu Permenhub PM Nomor 12 Tahun 2019 dan Kepmenhub KP Nomor 1001 Tahun 2022.

Kedua, mendesak Komisi V DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) gabungan yang melibatkan Kemenhub, asosiasi pengemudi, dan pihak aplikator.

Ketiga, menuntut agar potongan aplikasi maksimal hanya sebesar 10 persen.

Kelapa Bulat Langka, Menteri Perdagangan Di Geruduk

Keempat,meminta adanya revisi terhadap tarif penumpang dan penghapusan program-program seperti aceng, slot, hemat, dan prioritas yang dinilai merugikan pengemudi.

Kelima, menuntut agar tarif layanan makanan dan pengiriman barang ditetapkan secara adil dengan melibatkan asosiasi pengemudi, regulator, aplikator, dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

Koko berharap aksi demo hari ini dapat menjadi momen evaluasi besar bagi pemerintah dalam memperkuat regulasi dan memberikan perlindungan kepada mitra pengemudi yang selama ini menjadi tulang punggung transportasi digital nasional. []

Komentar

Tinggalkan Balasan

× Advertisement
× Advertisement