Dukungan Massa AMANAT Menuntut PT Amman Mineral Ditutup Meluas

Nasional

Massa Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang (AMANAT) menggelar aksi menuntut PT Amman Mineral Nusa Tenggara segera ditutup.

Aksi tersebut digelar massa AMANAT di depan gedung DPR RI pada Rabu 09/11 sebelum digelarnya RDP oleh komisi VII keesokan harinya.

Humas AMANAT, Erry, menerangkan bahwa selama berjalannya perusahaan tambang di wilayah Kabupaten Sumbawa NTB itu sangat mengabaikan kesejahteraan pekerja maupun masyarakat sekitar.

“Kami menuntut otoritas negara bertanggung jawab mengusut dan menyelesaikan masalah kesejahteraan warga lingkar tambang yang dibajak oknum-oknum manajemen dan penguasa di sana,” tegas Erry dalam orasinya.

Erry juga menerangkan, berbagai skandal terkait masalah teror PHK bagi pekerja lokal, kecelakaan kerja, dugaan penyimpangan penggelontoran kewajiban Coorporate Sosial Responsibility (CSR) dan skandal penjualan limbah non B3 atau Scrap.

Ada juga soal pencemaran lingkungan di laut dalam, menjadi isu utama yang diangkat dalam aksi.

“Negara harus tegas menindak para pengusaha tambang yang semena-mena terhadap masyarakat sekitar. Apalagi, sampai saat ini tidak ada program pemberdayaan rakyat dan perlindungan lingkungan sebagai sumber utama kehidupan rakyat. Masyarakat sekitar jauh dari kata sejahtera,” terang Erry.

Aksi AMANAT di gedung DPR RI juga mendapat dukungan massa pemuda dan mahasiswa dari berbagai Provinsi seperti DKI Jakarta, Jawa Barat dan juga Banten.

Shandi Marta Praja, Pemuda dari Kabupaten Tangerang mendukung aksi AMANAT menuntut ditutupnya PT AMNT sumbawa, NTB.

Pemuda dari Tangerang, Shandi Marta Praja mengungkapkan bahwa perjuangan AMANAT tidak boleh dibiarkan tanpa solusi.

Menurutnya, berbagai tuntutan yang disuarakan oleh AMANAT harus sampai dan direalisasikan oleh Negara, mengingat terdapat hak atas aktivitas tambang yang dilakukan oleh PT AMNT selama ini.

“Kami akan terus bersolidaritas bersama massa AMANAT hingga Negara menentukan sikap yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat sekitar tambang sekaligus kesejahteraan para pekerjanya,” ungkap Shandi.

Mahasiswa Banten, Rosyid Warisman, mengatakan bahwa pihaknya telah mendengar isu penyelewengan yang dilakukan oleh perusahaan tambang di Kabupaten Sumbawa itu.

Sehingga pihaknya terpanggil untuk melakukan advokasi denga bergerak bersama menuntut dibubarkannya PT AMNT.

“Perjuangan kawan-kawan di Sumbawa sudah sangat panjang, kami berharap ketika sampai di Jakarta tidak disia-siakan oleh para anggota DPR RI,” tegas Rosyid.[]

Tinggalkan Balasan