Jakarta – Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) merayakan puncak peringatan hari jadinya yang ke 23 tahun di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jakarta, Senin (18/07/2022).
Selain anggota LMND, mantan ketua dan alumni LMND, kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua Umum Inovator 4.0 Budiman Sudjatmiko, para Ketua Umum Cipayung serta Ketua BEM beberapa kampus yang ada di Jakarta.
Dalam pidatonya, Ketua Umum LMND Muhammad Asrul menyampaikan bahwa perayaan hari lahir LMND tahun ini merupakan yang termegah sejak awal berdirinya tahun 1999. Dikatakan, progress perkembangan dan kemajuan organisasi LMND saat ini sangat signifikan terus meluas dan semakin membesar. Hal ini menunjukkan tingkat penerimaan masyarakat maupun mahasiswa terhadap LMND sudah sangat baik.
“Bukan tanpa alasan tetapi sektor mahasiswa selama ini telah memahami garis perjuangan dan konsistensi LMND dalam memperjuangkan hak-hak rakyat kecil yang tak kenal kompromi. Serta keberadaan Posko LMND Peduli yang setiap saat bersentuhan langsung dengan rakyat yang terdampak bencana telah membuat LMND semakin dicintai dan mendapat tempat di hati rakyat Indonesia,” kata Asrul.
Selain itu, dia juga menyoroti situasi ekonomi, sosial, politik global saat ini yang berada pada kondisi yang mengkhawatirkan. Menurutnya, perang antara Rusia dan Ukraina akan semakin memperparah keadaan dunia global yang sementara berjuang untuk pulih dari dampak pandemi Covid-19.
“Dampak perang antara Rusia-Ukraina menyebabkan terjadinya krisis pangan dan energi di beberapa negara. Kenyataan ini akan berdampak juga di Indonesia, apalagi saat ini dunia dan Indonesia masih dalam keadaan yang sulit akibat dampak dari pandemi covid-19,” ungkap Asrul.
Selain situasi global, Asrul juga menyoroti kondisi nasional yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Menurutnya, pandemi dan kebijakan pemerintah belum mampu mengangkat harkat martabat kehidupan rakyat Indonesia dalam berbagai aspek.
“Banyaknya pengangguran, sempitnya lapangan pekerjaan, meningkatnya harga kebutuhan pokok, naiknya tarif dasar listrik, naiknya bahan bakar minyak serta melonjaknya harga LPG akan menambah beban penderitaan rakyat di tengah-tengah kesulitan ekonomi yang dihadapinya,” ucap Asrul.
Selanjutnya, Dia menyinggung konflik agraria yang terus terjadi di Indonesia khususnya di sektor perkebunan.
“Data KPA menjelaskan 207 konflik agraria yang terjadi tahun 2021 dan paling banyak di sektor perkebunan. Hal ini harus secepatnya di selesaikan dengan mengedepankan prinsip-prinsip keadilan serta harus ada tindakan efek jera bagi korporasi yang semena-mena mengambil hak-hak rakyat kecil,” kata Asrul.
Oleh karena itu, pada kesempatan tersebut Asrul mendorong dan mengajak kaum muda yang tergabung dalam organisasi kepemudaan, organisasi kemahasiswaan baik intra maupun ekstra kampus untuk bersama-sama memikirkan solusi atas problem yang dihadapi global dan Indonesia saat ini.
“Kami mengajak kaum muda untuk bersama-sama memikirkan jalan keluar atas problem global hari ini, yakni krisis pangan dan energi. LMND siap untuk mempelopori penyatuan-penyatuan ide dan gerakan sehingga krisis ini dapat dilewati baik,” ungkap Asrul.
Terakhir, Asrul menyoroti pertemuan G20 yang akan di selenggarakan akhir tahun ini di Indonesia. Ia sangat mengapresiasi Indonesia sebagai presidensi dan ia mendorong agar Indonesia dapat memposisikan diri secara strategis serta mampu menghadirkan solusi untuk mengatasi problem global maupun nasional termasuk soal perubahan iklim dan lapangan pekerjaan bagi generasi muda saat ini.