Persatuan Nasional Aktivis 98 (Pena 98) akan menggelar acara mengenang satu tahun wafatnya politisi senior PDI Perjuangan, Sabam Sirait.
Acara tersebut akan digelar pada Kamis 13 Oktober 2022 atau bertepatan dengan tanggal kelahiran Sabam 86 tahun lalu.
“Pena 98 mengenang alm Sabam Sirait yang meninggal dunia di usia 85 tahun, setahun yang lalu. Namamu tetap kami kenang sebagai guru bangsa,” demikian pernyataan Pena, Rabu (12/10/2022).
Menurut Pena, Sabam Sirait telah mengajarkan banyak hal, mulai dari demokrasi, keberagaman kesederhanaan dan konsistensi. Sabam merupakan guru bangsa.
Pena 98 juga mengundang teman-teman media untuk meliput acara diskusi bertema Mempertahankan Demokrasi Pancasila di NKRI di gedung juang, Jakarta.
Hadir sejumlah narsum diantaranya, Wantimpres Sidarto Danusubroto, Anggota DPR RI Adian Napitupulu, Politikus dan Aktivis Bursah Zarnubi, Ketua Umum PMII Muhammad Abdullah Syukri dan Ketua Umum PMKRI Tri Natalia Urada.
Sementara, Presnas pena 98, DKI Jakarta, Fendy Mugni menilai Sabam Sirait merupakan guru bangsa.
“Pengalaman dan perjuangan sepanjang hidupnya menjadi teladan bagi generasi selanjutnya,” kata Fendy Mugni.
Menurut Fendy, Sabam selalu menjaga nilai–nilai Pancasila dan menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
“Semangat toleransi di Indonesia sejak dulu sebagai negeri yang beragam dipersatukan oleh Pancasila. Mulai dari suku , agama, adat istiadat,sampai latar belakang pemikiran. Persatuan adalah kekuatan yang Jadikan Indonesia Indah dalam Keberagaman,” ujar dia.
Sabam Sirait meninggal dunia pada Rabu (29/9/2021) pukul 22.37 WIB, di RS Siloam Karawaci, Tangerang, Banten.
Sabam meninggal dunia di usia 85 tahun. Selama ini, Sabam dikenal luas sebagai politisi senior PDI Perjuangan.
Sabam Gunung Pinangian Sirait lahir pada 13 Oktober 1936 di Pulau Simardan, Tanjungbalai, Sumatera Utara.