Aliran pujian tanpa henti ke Menteri BUMN Erick Thohir. Kali ini datang dari Ketua Alumni Teknik Sipil Universitas Mpu Tantular.
Mereka menilai penghargaan Erick Thohir sebagai Menteri Terbaik versi CNBC Award sangat tepat. Bahkan laba bersih BUMN diproyeksikan bakal naik jadi 144 T tahun 2022.
Marsahala menyatakan Erick Thohir sangat berkontribusi untuk pemulihan perekonomian Indonesia.
“Erick memiliki banyak prestasi serta ahli di sektor ekonomi. BUMN hari ini jelas sekali memiliki banyak kemajuan dan keberhasilan,” ucapnya.
Salah satu kategori yang diberikan CNBC Award yakni The Best Minister, kepada tokoh menteri dan setingkat menteri yang dinilai memiliki kiprah yang paling penting dalam percepatan pemulihan perekonomian nasional.
Untuk penghargaan The Best Minister CNBC Indonesia Awards 2022 diberikan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
Marsahala melanjutkan, selama menjabat salah satu pencapaian besar Erick yakni merealisasikan holding BUMN yang sudah lama diwacanakan. Selain itu, di bawah arahannya, kini kinerja BUMN semakin solid dengan pengklasteran usaha, diantaranya holding BUMN pariwisata, holding BUMN ultra mikro, holding BUMN perhotelan, holding BUMN pangan, holding BUMN farmasi, holding BUMN pertambangan, hingga holding industri baterai listrik.
“Erick berhasil melakukan efisiensi BUMN melalui penyederhanaan jumlah perusahaan pelat merah, dari sebelumnya 142 perusahaan pada awal 2020, hingga menyisakan hanya 41 BUMN pada awal 2022. Jelas ini prestasi besar,” tegasnya.
Marsahala melanjutkan berkat langkah-langkah strategis tersebut, kinerja BUMN mampu tumbuh dengan sangat baik, dan bahkan mampu melewati badai pandemi Covid 19.
Mantan aktivis mahasiswa ini menambahkan, secara internal, kepemimpinan Erick mampu menorehkan pencapaian yang luar biasa pada kinerja BUMN meski sedang dihantam pandemi Covid-19.
Hal ini dapat dibuktikan dari data yang ada, dimana total aset BUMN tumbuh 8% menjadi Rp 8.978 triliun pada 2021. Perolehan tersebut didukung oleh perolehan pendapatan yang juga melonjak hingga 19% menjadi Rp 2.292 triliun.
“Pastinya berefek pada laba bersih BUMN yang diproyeksikan bakal meningkat 15% tahun ini menjadi Rp 144 triliun,” tutur Marsahala.
“Sebelumnya, pada 2021 laba BUMN juga sudah pulih menjadi Rp 125 triliun. Selain itu, target dividen BUMN untuk negara juga diproyeksikan meningkat pesat tahun ini di atas Rp 40 triliun, dari setoran tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 30 triliun,” Marsahala mengakhiri.[]