Info Massa – Malaysia sukses melakukan negosiasi tarif impor AS yang sebelumnya sebesar 25 persen menjadi 19 persen. Angka tersebut telah ditetapkan sekaligus ditandatangani pada Minggu 26 Oktober 2025.
Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri Malaysia, Tengku Zafrul Aziz menyatakan kegembiraan mewakiki negaranya atas proses penandatangan tarif impor AS.
“Saya dengan senang mengumumkan bahwa Malaysia telah menandatangani kesepakatan Tarif Resiprokal dengan AS pada siang ini,” kata Tengku Zafrul Aziz dikutip dari antara.
Dia menambahkan, selain membangun kesepakatan tarif impor 19 persen, AS dikatakan bakal melakukan pembebasan 1.711 pos tarif yang ada dalam pungutan 19 persen tersebut.
“Hal itu mencakup ekspor utama Malaysia seperti minyak sawit, produk karet, produk kayu, komponen penerbangan, dan produk farmasi yang seluruhnya berkontribusi hingga 12 persen dari ekspor kita ke AS,” ujarnya.
Penandatanganan tarif impor 19 persen antara Malaysia dan AS otomatis membuat hubungan bilateral meningkat menjadi kemitraan strategis komprehensif menyusul komunikasi antara Presiden AS Donald Trump dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim.
Hubungan bilateral itu merupakan pembuktian kerja sama di sektor strategis seperti perdagangan dan investasi, teknologi maju, pertahanan dan keamanan, ketahanan energi, perdamaian dan stabilitas kawasan, serta kerja sama kemanusiaan yang kuat. []